Selasa, 04 Oktober 2011

KEBUDAYAAN INDIS

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembahasan dari buku yang berjudul (KEBUDAYAAN INDIS ” Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi”). Tugas ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah (Psikologi Lintas Budaya).
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga tugas ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, Oktober 2011



I. PENDAHULUAN

Sejak lama sebelum kedatangan bangsa belanda di kepulauan indonesia, orang india, cina, arab dan portugis telah hadir pulau jawa. Masing-masing membawa kebudayaannya sendiri. Pada abad ke-16, orang belanda datang ke indonesia hanya untuk berdagang tetapi kemudian menjadi penguasa di Indonesia.
Kata india berasal dari bahasa belanda “nederlandsch indie” atau hindia belanda, yaitu nama daerah jajahan Belanda di seberang lautan yang secara geografis meliputi jajahan di kepulauan yang disebut nederlandsch oost indie. Istilah indies dikenal makin luas oleh masyarakat dengan berdirinya partai-partai politik, seperti indische partai yang didirikan oleh douwes dekker, tjipto mangun kusumo dan suwardi suryanigrat pada 1912. Ada pula partai indische yang banyak diikuti oleh mayarakat indo-belanda. Kata Indis bagi bangsa indonesia pada masa tertentu dirasakan sebagai penghinaan karena biasa disebut bangsa kelas rendah (babu). Namun sebagai suatu gaya seni yang memiliki ciri khusus dan lahir dalam penderitaan penjajahan kolonial, penyebutan itu sangat tepat.

A. Tinjauan Teori

Teori yang berhubungan dengan isi buku :

1. Adanya perbedaan sosial atau penggolongan masyarakat Teori kebudayaan adalah usaha untuk mengonseptualkan kebermaknaan itu, untuk memahami pertalian antara data dengan manusia dan kelompok manusia yang mewujudkan data itu. Teori kebudayaan adalah usaha konseptual untuk memahami bagaimana manusia menggunakan kebudayaan untuk melangsungkan kehidupannya dalam kelompok, mempertahankan kehidupannya melalui penggarapan lingkungan alam dan memelihara keseimbangannya dengan dunia supranatural.
Teori kolonisasi Teori ini berusaha menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dengan menekankan pada peranaktif dari orang-orang Indis dalam menyebarkan pengaruhnya di Indonesia. Berdasarkan teori ini orang Indonesia sendiri sangat pasif, artinya mereka hanya menjadi objek penerima pengaruh kebudayaan indis.
Teori pertukaran sosial pun melihat antara perilaku dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling mempengaruhi (reciprocal). Karena lingkungan kita umumnya terdiri atas orang-orang lain, maka kita dan orang-orang lain tersebut dipandang mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi Dalam hubungan tersebut terdapat unsur imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit). Imbalan merupakan segala hal yang diperloleh melalui adanya pengorbanan, pengorbanan merupakan semua hal yang dihindarkan, dan keuntungan adalah imbalan dikurangi oleh pengorbanan.

2. Adanya Aktulurasi Kebudayaan

Teori diatas dapat dikaitkan dengan kebudayaan indis dengan :
- Reflector menganjurkan pula hendaknya jangan bersikap memiliki sentiment dan menolak menggunakan unsur-unsur budaya bangsa Pribumi. Apabila perlu, setidak-tidaknya mereka bias mengawinkan dua unsur sebagai usaha baru dalam penciptaan.
- Adanya kelompok pakar ahli bangunan di Hindia Belanda yang menginginkan penggunaan unsur budaya tradisional jawa dalam penciptaan seni bangunan di Eropa.
- Kelompok pertama, mengutamakan pemindahan dari negeri ibu (Belanda), yang menghendaki seni bangunan (nasional Belanda) diberlakukan di daerah koloni, khususnya jawa. Alasannya ialah kemajuan teknik bangunan tidak mudah untuk diduga sebelumnya.
- Kelompok kedua, adanya pertimbangan politik, mereka lebih mengharapkan adanya peralihan ke seni jawa yang dapat menuju ke seni Indo-Eropa, yaitu apabila nantinya Hindia Belanda telah dapat berdiri sendiri.

Hal ini menggambarkan bahwa adanya percampuran budaya antara eropa dan jawa tanpa menghilangkan unsur budaya dari masing-masing kebudayaan yang ada.

B. Pembahasan

Awal Terbentuknya Kebudayaan Indis

Sejak lama sebelum kedatangan bangsa belanda di kepulauan indonesia, orang india, cina, arab dan portugis telah hadir pulau jawa. Masing-masing membawa kebudayaannya sendiri. Pada abad ke-16, orang belanda datang ke indonesia hanya untuk berdagang tetapi kemudian menjadi penguasa di indonesia, pada awal kehadirannya mereka mendirikan gudang-gudang (pakhuizen) untuk menimbun barang dagangan yang berupa rempah-rempah, gudang-gudang tersebut berlokasi di banten, jepara dan jayakarta. VOC yang memiliki modal besar untuk mendirikan gudang penyimpanan tersebut. Tempat itu juga dijadikan sebagai benteng pertahanan dan tempat tinggal, benteng pertahanan disini adalah sebagai tempat untuk bersaing dengan pedagang-pedagang bangsa lain.
Jan pieterzoon coen hadir di batavia pada tahun 1619, membangun gudang penyimpanan barang yang diperkuat dengan perbentengan. Istana sekaligus benteng yang dibangunnya di tepi timur kali ciliwung dan mulai berkembang di daerah pedalaman, untuk menghindari luapan banjir coen membuat sejumlah terusan (kanal), kota batavia sudah menjadi kota benteng dengan luas ± 150 hektar.

1. Segala kesibukan perdagangan dan kehidupan sehari-hari berpusat dibenteng, rumah tinggal para pejabat serta harta mereka, seperti arsip, uamg dan kekayaan lainnya, disimpan didalam benteng. Dengan kata lain semua detak jantung kegiatan ekonomi kompeni berlangsung di dalam benteng. Gubernur jendral valckenier (1737-1741) adalah pejabat tertinggi terakhir di dalam benteng, sesudah itu semua gubernur jendral penggantinya tinggal di luar benteng, sementara itu pejabat VOC membangun rumah-rumah peristirahatan dan taman yang luas. Bangunan ini dibuat dengan mengikuti model belanda pada abad ke-18, dengan ciri-ciri yang sangat mirip dengan bangunan di belanda. Kehadiran orang belanda di indonesia yang kemudian menjadi penguasa mempengaruhi gaya hidup, bentuk bangunan rumah tradisional, serta fungsi ruangannya. Alat perlengkapan rumah tangga tradisoonal jawa yang biasa digunakan masyarakat setempat juga mengalami perubahan. Dengan demikian kebudayaan belanda dalam hal gaya hidup berumah tangga sehari-hari, serta ketujuh unsur universal kebudayaan bahasa,peralatan dan perlengkapan hidup manusia, mata pencarian hidup dan sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, kesenian, ilmu pengetahuan dan relegi. Kata india berasal dari bahasa belanda “nederlandsch indie” atau hindia belanda, yaitu nama daerah jajahan Belanda di seberang lautan yang secara geografis meliputi jajahan di kepulauan yang disebut nederlandsch oost indie. Istilah indies dikenal makin luas oleh masyarakat dengan berdirinya partai-partai politik, seperti indische partai yang didirikan oleh douwes dekker, tjipto mangun kusumo dan suwardi suryanigrat pada 1912. Perkembangan kebudayaan indis berakhir bersamaan dengan runtuhnya kekuasaan Hindia-Belanda ke tangan kekuasaanbalatera jepang selama tiga setengah tahu. Gaya hidup indis yangg mewah terusik oleh perang dunia II yang berkecamuk dan melumpuhkan gairah hidup. Sulitnya hidup masa perang juga menghentikan segala aktivitas kesenian. Pola hidup dan gaya indis tidak lagi berkembang namun bangunan rumah gaya indis masih berdiri kokoh sampai sekarang. Pada masa VOC, ada pula pengaruh Portugis yang masih tertinggal, yaitu dalam sebutan terhadap orang terhormat. Kelompok masyarakat utama yang terhormat (mijnheer) disebut “signores”, dan keturunannya disebut “sinyo”. Oleh orang pribumi, keturunan pertama Belanda asli disebut “grad satu” atau “liplap”, sedangkan “grad kedua” disebut “grobiak”, dan “grad ketiga” disebut “kasoedik”. Liplap biasanya menjadi pedagang atau pengusaha; grobiak kebanyakan menjadi pelaut, nelayan dan tentara; sedangkan kasoedik menjadi pemburu dan nelayan. Kata grobiak dan kasoedik lama-kelamaan menghilang. Kata liplap masih sering diucapkan, sama halnya dengan kata sinyo. Akhirnya, semua istilah tersebut hilang dan digantikan dengan kata “Indo Europeaan” sebagai julukan (istilah) kehormatan. Mata pencaharian pada saat itu adalah lapangan pekerjaan yang tersedia bagi Pribumi pada masa itu adalah pekerjaan administrasi serta militer dan swasta. Semua kemampuan dibutuhkan, baik yang berupa kepandaian dan keterampilan maupun tenaga kasar. Pekerjaan yang menggunakan tenaga Indo Eropa atau Pribumi seperti prajurit Sewaan, pejabat administrasi pemerintahan , tenaga kasar.

Kelengkapan hidup pada masa indis :

a. Rumah tempat tinggal

Bentuk bangunan rumah tempat tinggal para pejabat pemerintah Hindia-Belanda yang memiliki ciri-ciri perpaduan antara bentuk bangunan belanda dan rumah tradisonal , berdasarkan sejarah seni rupa bangunan tersebuat disebut gaya bangunan indis , suburnya budaya indis pada awalnya didukung oleh kebiasaan hidup membujang para pejabat belanda. Rumah tempat tinggal, bentuk bangunan tempat tinggal dengan ukuran yang besar dan luas, memiliki hiasan mewah, penataan halaman yang rapi, dan perabotan lengkap merupakan tolak ukur derajat kekayaan pemiliknya dan status sosial dalam masyarakat.

b. Pakaian dan kelengkapan

Ciri lain gaya hidup pada zaman itu yang banyak dipengaruhi oleh gaya Eropa ialah tata busana. Karena pengaruh para pembantu rumahtangga dan para nyai, kaum perempuan indis mengenakan sarung dan kebaya. Kain dan kebaya juga dikenakan untuk pakaian sehari-hari di rumah oleh para perempuan Eropa, sedangkan pria mengenakan sarung dan baju takwo atau pakaian tidur (piyama) motif batik.

c. Alat berkarya dan berproduksi

Belanda mengenalkan kepada penduduk Pribumi berbagai ala untuk berkarya atau alat-alat yang dapat digunakan untuk memudahkan kehidupan misalnya mesih jahit, lampu gantung, lampu gas, dan kereta tunggang yang disebut dos-a-dos atau sado.

d. Kelengkapan Alat Dapur dan Jenis Makanan

Di negeri Belanda sampai sekarang banyak rumah makan yang menyediakan berbagai jenis masakan (menu) Indis Tempo Doeloe dengan memasang papan nama bertuliskan “Indische Restaurant”. Banyak keluarga Belanda, khususnya anak keturunan yang pernah tinggal atau datang dari Indonesia, menghidangkan menu Indische rijsttafel. Hidangan ini terdiri atas nasi soto, nasi goring, gado-gado, nasi rames, lumpia, dan sebagainya. Sementara itu di Indonesia, masyarakat Indis, termasuk priyayi Jawa,menghidangkan makanan keluarga dengan perlengkapan dan menu campuran Eropa dan Jawa, misalnya beafstuk, resoulles, soep. Pengaturan susunan peralatan makan di meja makan pun tidak sama dengan di negeri Belanda.

Pendidikan dan Pengajaran

Lazim dalam pandangan masyarakat tradisional, orang yang berusia lanjut memiliki pengalaman yang luas. Hal itu disebabkan oleh akumulasi pengalaman yang dilihat dan didengar, sehingga orang berusia lanjut dianggap memiliki kebijakan dan kearifan. Pandangan tersebut tertanam kuat pada masyarakat jawa. Pada kelompok masyarakat ini, orang muda di Jawa harus mengikuti adat-istiadat dan kebiasaan orang tua-orang tua mereka. Dengan demikian, proses belajar dan penyampaian pengetahuan serta nilai-nilai secara turun-temurun, dari mulut ke mulut, berperan sangat penting. Setiap anggota masyarakat tunduk pada adat. Banyak peraturan dan kaidah-kaidah dalam masyarakat tradisional masih bercorak kaidah kesusilaan, kepercayaan dan keagamaan. Adanya kaidah-kaidah tersebut menjadikan orang takut tertimpa akibat di dunia maupun di akhirat apabila melakukan pelanggaran. Proses pendidikan tradisional Jawa yang semula berfungsi sebagai pelestarian budaya dan kesinambungan generasi, telah melunak pada masyarakat Indis. Banyak unsur budaya Jawa mempengaruhi anak-anak keturunan Eropa, dan sebaliknya banyak pengaruh unsur Eropa pada anak-anak para priyayi. Para priyayi pertama-tama menuntut kemajuan para putranya dengan pendidikan modern, dengan maksud mereka dapat menduduki posisi jabatan dalam administrasi pemerintahan Hindia Belanda, suatu profesi yang terpandang dalam masyarakat Jawa. Di Yogyakarta didirikan sekolah yang terbagi dalam sembilan desa pada tahun 1910-1930, yaitu: a) Standaardschool; b) Volkschool; c) Volkschool voor Meisjes; dan d) Veroolgshool voor Meisjes.

Religi

Enkulturasi adalah suatu proses pembentukan budaya dari dua bentuk kelompok budaya yang berbeda sampai munculnya pranata yang mantap. Dalam pembahasan kajian teologi, enkulturasi diartikan sebagai rancangan bangun teologi lokal. Pross enkulturasi tidak hanya didukung oleh keseluruhan penyesuaian diri dalam kehidupan sosial, tetapi juga didukung oleh pengalaman-pengalaman sosial seperti bentuk ucapan atau bahasa, tingkah laku, lambang dan simbol-simbol serta sistem kepercayaan.
Pertama, proses enkulturasi ditandai oleh adanya pengenalan lingkungan sosial, penyesuaian adat, serta terjalinnya relasi atau hubungan dalam interaksi sosial budaya. Kedua, proses enkulturasi ditandai dengan adanya koeksistensi dan proses menjadi plural yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Tahap ini menempatkan kepribadian dasar sebagai objek legitimasi enkulturasi. Segala aspirasi, sikap, dan keyakinan mencermikan diformulasikan dalam bentuk munculnya sinkretisme kebudayaan, kesenian, dan agama.

Proses penyebaran agama Katolik itu dilakukan dengan berbagai cara, seperti mendirikan prasarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, memberikan bantuan sosial, serta melakukan sinkretisme dengan kebudayaan, kesenian dan agama setempat. Sinkretisme kebudayaan dan agama ini kemudian diimplementasikan dengan istilah lokalisasi, pemribumian teologi, kontekstualisasi dan inkulturasi.
Sinkretisme, sebagai bentuk perpaduan dua unsur budaya dan agama, memiliki berbagai jenis bentuk. Robert J. Schreiter, C.P.P.S. membedakan jenis sinkretisme itu dalam tiga kelompok: 1) sinkretisme agama Kristen dengan agama (kepercayaan) lokal, 2) sinkretisme pencampuran unsur-unsur bukan Kristen, serta 3) sistem keagamaan yang bersifat selektif dalam memasukkan unsur-unsur Kristen. Secara implisit ataupun eksplisit, sinkretisme berkaitan dengan usaha pencampuran unsur-unsur dari dua sistem keagamaan sampai satu titik perpaduan.

Gereja Hati Kudus di Ganjuran Yogyakarta mulai dibangun pada 14 April 1924, batu pertamanya diletakkan oleh kakak-beradik Prof. Dr. Joseph Schmutzer dan Dr. Ir. Jules Schmutzer. Gereja bergaya arsitektur Jawa ini (berdenah axial bouw) dibangun dalam satu kompleks dengan rumahsakit, asrama putri, dan sebuah bangunan berbentuk candi kecil tetapi dengan lambang-lambang agama Katolik (disebut Monumen Hati Kudus). Di dalam bangunan gereja ini terdapat kelengkapan gereja, antara lain altar (meja tempat pengorbanan Kristus), Sacristie (ruangan di dalam gereja untuk menyimpan alat-alat upacara), doopvon wadah air untuk membaptis) dan Cathechumennen (tempat katekis atau pengijil) yang semuanya berhiaskan ragam Jawa.

Di Pulau Jawa terdapat banyak peninggalan bangunan kuno berupa candi dari masa Jawa Hindu dan san Buddha Gautama yang terbuat dari batu kali. Peranan suku Jawa besar sekali dalam membangun bangunan suci beserta patung dan ragam hiasnya.
Di Gereja Katolik Ganjuran Yogyakarta, sinkretisme kebudayaan dimulai dengan dipakainya gamelan dan bidang kesenian lainnya dalam kegiatan ritual gereja. Berturut-turut disajikan berbagai bidang karya seni Jawa yang menurut Schmutzer dapat diguanakan sebagai media menjelaskan ajaran Katolik dan diterapkan dalam enkulturasi, antara lain menggunakan ilham (inspirasi) dari wayang kulit purwa. Wayang kulit purwa digunakan dalam menjelaskan kontak Trinitas ajaraan Katolik, yaitu wayang dapat berarti ayang-ayang atau bayang-bayang, yaitu bayangan nenek moyang, di sini diartikan sebagai Trinitas. R.M. Poerwodiwiryo melukiskan keagungan Sang Tri-Mulyo Mahasuci yang dipinjamnya dari wayang purwa. Ketiga tokoh suci itu ialah Allah Bapa, Allah Putra dan Roh Kudus. Ketiga tokoh suci tersebut berpakaian kebesaran tertinggi pewayangan dan juga mengenakan simbol-simbol dalam pewayangan.
Inspirasi relief Candi Borobudur mengilhami pemahatan adegan Gusti Yesus Kepatapan Ukum Pati (Kristus Dipidana Hukum Mati), dan Gusti Yesus Manggul Pamenthangan (Sang Kristus Memikul Kayu Salib). Kedua relief tersebut mengingatkan pada relief Candi Borobudur yang melukiskan Buddha Carita yang menggambarkan Sang Buddha duduk bersila di atas singgasana dengan ceruk-ceruk (nis) berbingkai.
Pelukis gaya batik Fr. X. Djoemingan melukis Diah Maria Ibu Dalem. Lukisan ini menggambarkan Bunda Maria dan Sang Timur berpakaian gaya Jawa, bermahkota, baju kebaya lengan panjang, kain batik parangrusak, beralas kaki selop, selendangan panjang, rambut terurai panjang, aksesoris berupa gelang, kalung dan kelat bahu.
Musik Gamelan dan Lagu-lagu untuk Mengiringi Upacara Gerejani (Liturgi): adapun untuk instrumen musik iringan upacara agama (liturgi), atas jasa Broeder Clementius dan Ivo dari Yogyakarta, dibuat lagu-lagu untuk iringan lagu kegerejaan menggunakan gamelan Jawa. R. Soehardji seorang bekas murid dari Muntilan membuat komposisi nada lagu pelog untuk dilantumkan pada misa di Yogya dan Mendut.

Kehidupan Keluarga Sehari-hari Dirumah

satu kebiasaan yang umum dilakukan bangsa pribumi jawa pada pagi hari adalah ke kali, hal demikian sangat biasa termasuk untuk para perempuannya, kebiasaan yang seperti ini membuat jamban terletak di luar rumah.
Sudah sejak lama keturunan belanda membuat tempat untuk mandi badhuisjei di tepi sungai, air didapat dari sumber air di Molenvliet yang disalurkan lewat pipa. Apabila orang mandi orang membuka kunci saluran air, sehingga air dapat menggalir dan terbuang lewat saluran air limbah, namun terbentang sepanjang ruah atau halaman rumah bagian belakang namun bak tersebut mengandung lumpur. Kamar mandi yang terletak di dalam rumah sudah dikenal orang pada 1870, tentu saja masih berbentuk sederhana. Pada sisi belakangan ruangan terdapat washuys. disitu terletak sebuah wasschbalie of bad yaitu sebuah tong ber untuk mandi dengan gayung.

Bagaimana cara orang batavia mandi pada abad ke-18? Orang dapat melihatnya lewat lukisan yang dibuatb oleh J. Rach yaitu gambar sungai dan seorang perempuan yang sedang mandi, kebiasaan mandi yang tergambar dilukisan itu sudah sangat lazim pada saat itu. Orang yang lahir dibelandasebenarnya membenci kebiasaan mandi etiap hari, hal demikian itu juga berlaku bagi bangsa portugis termasuk juga perempuannya, kkhususnya para nona. Untukn menggantikan mandi mereka lebih senng mengenakan pakaian dalam yang tipis. Pada 1753 orang masih memberitakan kebiasaan seperti itu dengan menyebutnya wassen (mandi) untuk menjadikan tubuh segar.

Daur Hidup dan Gaya Hidup Mewah

Daur hidup atau life cycle adalah suatu rangkaian dalam perkembangan kehidupan seseorang untuk kembali ke status aslinya dari satu tingkat ke tingkat berikutnya. Ada tiga peristiwa penting dalam daur kehidupan manusia yaitu kelahiran, perkawinan dan kematian.

Ada tiga daur krhidupan yang akan dibahas yaitu :

1. Upacara kelahiran

Kelahiran anggota baru dalam keluarga lazim dirayakan dengan berbagai upacara. Sebelum melahirkan keluarga indis yang mampu sudah menyiapkan baju kanak-kanak, ranjang untuk si bayi dll. Upacara penting setalah kelahiran adalah pemberian nama dan upacara pembaptisan di gereja. Orang tua juga dapat memanggil pendeta untuk pembaptis pendeta dirumah. Serta banyaknya peraturan yang diberlakukan umtuk mendapatkan pengesahan perkawinan seseorang. Sahnya perkawinan dua orang mempelai kedudukan bayi yang baru lahir. Sesuai dengan undang-undang tahun 1642 seorang nasrani dilarang mengawini orang yang bukan nasrani. Akibatnya perkawinan di luar nikah. Upacara-upacara untuk menyongsong kelahiran anak tidak terlalu banyak menelan biaya.

2. Upacara pernikahan

Pernikahan memerlukan biaya yang cukup besar dibandingkan dengan upacar kelahiran. Kemewahan upacar perkawinan ditentukan oleh kekayaan, tingkat jabaan, serta keberuntungan kedua calon pengantin dan orang tua pengantin. Upacar yang berlangsung semasa VOC dan pemerintahan Hindia Belanda berbed dari waktu ke waktu. Sebelum akad nikah berlangsung calin pengatin laki-laki menggantukan sebuah mahkota kecil di depan pintu rumah atau kantornya. Beberapa minggu sebelum akad nikah kedua calon mempelai mengadakan resepsi yang dihadiri teman-teman dekatnya. Malam sebelum hari perkawinan mahkota dari pihak laki-laki dibawa kerumah mempelai wanita diiringi musik dan lagu-lagu khusus untuk pernikahan. Pada pagi harinya mahkota diletakan di depan pintu rumah pengantin perempuan yang sudah dihias dengan bagus. Pada akhir abad ke 18 upacara tidak diadakan digereja, tetapi mereka mengundang pendeta ke rumah pengantin perempuan. Seusai upacara perkawinan, pengantin perempuan tinggal dirumah saja untuk beberapa hari. Ia keluar rumah menuju ke gereja dan diteruskan menjalankan pekerjaan rumah sehari-hari.

3. Upacara kematian

Upacara kematian diselenggarakan dengan mewah dan menelan biaya sangat besar. Upacara kematian untuk pejabat VOC atau pemerintah Hindia Belanda memerlukan pengerahan banyak tenaga dan pemikiran berbagai pihak. Mulai dari keluarga, rohaniawan pejabat sipil, militer sampai serdadu dan pemikul peti jenazah atau penggali kubur.peti jenazah dihias dengan sangat bagus berupa hiasan ukiran dan tulisan indah berisi puji-pujian dengan hiasan lambang berwarna keperskan. Seperti di Belanda, peti mati dipikulb oleh sahabat dan kenalan tetapi kemudian oleh tukang pikul yang disewa, para pembesar hanya berjalan mendampingi. Suatu keangungan bila pemakaman dilakukan pada saat hari sudah gelap. Iring-iringan pengantar jebazah datang di pekuburan pukul enam sore hari, jumlah lilin dan ob or kadang mencapai 130 buah sehinggga memberi suasan megah, tetapi juga biaya yang besar. Waktu itu harga lilin dan minyak cukup mahal. Setalah berada dirumah duka diadakan makan bersama, pada waktu itu sudah ada sebuah perusahaan yang menyediakan peralatan untuk pemakanaman seperti baju upacara pemakaman berupa mantel panjang dan pendek, koreden, obor dan sebagainya.

Biaya pemakaman memang sangat besar tetapi tetap diadakan demi citra seseorang pejabat yang kaya. Valentijn menyebutkan besarnya biaya pemakaman Speelman tidak kurang dari 10.000rds (ringgit) sedangkan untuk Antonio Van Diemen tidsk kurang dari 5.275 gulden. Diantara batu nisan juga didirikan patung peninggalan masyarakat indis. Gambaran tentang upacara kematian tersebut merupakan gambaran gaya hidup dan kebesaran, serta keagungan yang menjadi ciri dari mata rantai hidup mewah masyarakat Indis yang feodal, mulai dari kelahiran sampai kematiannya.

Seni Bangunan dan Hasil Karya Seni

Di dalam upaya mengupas dan meneliti sesuatu hasil karya seni dari zaman ke zaman, dari berbagai suku bangsa dan tempat, orang terbentur pada berbagai kesulitan dalam menilai keindahannya karena ternyata arti “indah” bagi setiap bangsa dan zaman tidak sama dan selalu berubah-ubah. Dalam seni lukis abad ke- 17 s/d 19, sedikit sekali kemungkinan para pelukis memalsukan objek yang dilukis. Pendapat ini disertakan beberapa alasan.

Pertama, para pelukis naturalis yang hidup pada abad ke-17 s/d 19 adalah pengikut yang terpengaruh oleh gaya periode Renaisans dan Barok. Pada masa itu “naturalisme” dan “akademisme” hidup dengan subur dikalangan seniman lukis Eropa. Dengan demikian didalam lukisan seniman-seniman Belanda pada jaman ini besar sekali kemungkinannya bahwa apa yang dilukis benar-benar ada dan tepat sesuai dengan bangunan serta keadaan pada waktu itu. Pelukis Belanda waktu itu mewujudkan karya lukisannya secara alami, didasarkan dari apa yang mereka lihat tanpa sedikitpun mengerjakan pengaruh pengaruh dari jiwanya.

Pelukis-pelukis Belanda pada jaman itu adalah, Johannes Oliver, Roorda Eysinga, Willebrands, J.Rach dan pelukis terbagus pada abad ke 17 adalah Jacob Janson Coeman kelahian Amsterdam, ia datang ke Indonesia pada 1663.

Pemukiman Pada Masa Indis

Karya tulis Peter J.M. Nas yang membahas tentang kota yang dibedakannya dalam empat macam, yaitu; (1) kota awal Indonesia, (2) kota Indis, (3) kota Kolonial, (4) kota modern. Kota awal Indonesia disebut memiliki struktur yang jelas mencerminkan tatanan kosmologis dengan pola-pola sosial-budaya yang dibedakan dalam dua tipe. Yaitu; (a) kota-kota dalam pedalamam dengan ciri tradisional-religius, dan (b) kota-kota pantai yang berdasarkan pada kegiatan perdagangannya misalnya kota Indis Semarang.

Sejak awal pembentukannya sebagai kota, Batavia dijadikan pusat penguasa kolonial di Indonesia. Budaya Indis yang berkembang subur pada abad ke-18 sampai abad ke19, dan berpusat diwilayah tanah partikelir dan di lingkungan Indische landshuizen. Ada 3 ciri yang harus diperhatikan untuk dapat memahami struktur ruang lingkup sosial kota kolonial, yaitu budaya, teknologi, dan struktur kekuasaan kolonial.

Pengaruh Belanda dan mazhab-mazhab Eropa berhasil memperkuat dan memberi alat untuk menanggulangi kekurangan-kekurangan dalam cara membangun kota atau rumah, dan membantu dalam hal memberikan petunjuk tentang konstruksi bangunan, organisasi, dan metode dalam membangun rumah pada masyarakat Jawa. Ahli-ahli bangunan Jawa tradisional mempunyai organisasi tersendiri. Yang menarik salah satunya adalah tradisi yang bertumpu pada kewajiban sambatan(gotong-royong), yang juga dilakukan pada saat mereka membangun tempat tinggal kepala desanya. Unsur utama kehidupan seni bangunan Jawa adalah adanya keharmonisan dengan alam sekitar.

Sesuai dengan perkembangan ekonomi, pengajaran, dan pendidikan pada abad ke-19, jumlah gedung sekolah semakin banyak. Gedung sekola semula didirikan tidak jauh dari kabupaten, dengan siswa terpilih dari golongan masyarakat berpenghasilan tertentu. Tempat rekreasi umum yang dibangun secara permanen baru muncul abad ke-20.
Maclaine Pont berpendapat bahwa pada awalnya abad ke-20 bangunan kota-kota di pulau Jawa sudah banyak menerima pengaruh seni bangunan Belanda. Permukiman dan tempat tinggal penduduk di kepulauan Hindia Belanda terjadi sesuai dengan golongan dan kebangsaannya. Ada 4 golongan kebangsaan yaitu anak negri atau bangsa pribumi, orang yang disamakan dengan anak negri, orang yang disamakan dengan bangsa eropa (gelijk gesteld).

Upaya Mencukupi Kebutuhan Perumahan Kota.

Berbagai upaya masyarakat pun dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut. Pada beberapa kota didirikan pengusahaan tanah oleh pemerintah kotapraja (Gemeentellijke Grondbedriif). Keberhasilan mereka mengatasi kesulitan perumahan dan mengatur pendirian rumah baru sangat memudahkan mereka mengatur tata ruang kota. Dari sudut ekonomi, pembangunan rumah dapat juga dimaksudkan untuk mencari untung. Kesulitan yang timbul adalah pada pembentukan dinding dari beton dengan sponning pada tiangnya. Pembahasan tentang permukiman masyarakat eropa, indis, dan pribumi didalam kota-kota di Jawa sangatlah menarik, terutama tentang peran arsitek muda seperti Kaarsten dan Maclaine pont. Mereka berupaya mengetengahkan pentingnya arsitektur tradisional jawa dalam membangun perumahan dan kota.

Penggunaan Unsur Seni Tradisional dalam Rumah Gaya Indis

Upaya untuk mewujudkan penggunaan unsur-unsur seni bangunan tradisional setempat (khususnya Jawa) telah dilontarkan oleh seorang penulis dengan nama samaran Reflector di dalam Indisch Bouwkundig Tijdschrift (Agustus,1907:143). Reflector mengutip dari harian De Locomotif, terbitan 30 juli 1907. Ia menyebutkan, Ch.Meyl bertutur bahwa para arsitek inggris di india berhasil dalam ciptaan-ciptaannya dengan mendapat ilham dan mencontoh arsitektur tradisional pribumi india yang ada di sekeliling mereka yang mereka lihat setiap hari. Dengan memperhatikan tulisan Reflector dalam Indisch Bouwkundig Tijdschrift (1907) ini, tampak kecenderungan adanya kelompok pakar ahli bangunan di Hindia Belanda yang menginginkan penggunaan unsur budaya tradisional Jawa dalam penciptaan seni bangunan.

Ragam Hias Rumah Tinggal

Arsitektur rumah tinggal merupakan suatu bentuk kebudayaan. Arsitektur sendiri dianggap sebagai perpaduan antara karya seni dan pengetahuan tentang bangunan, arsitektur juga membicarakan berbagai aspek tentang keindahan dan konstruksi bangunan.

Gerakan Renaisans, yang lahir pada awal abad ke- 15, menggugah banyak orang untuk meneliti dan mempelajari teori-teori arsitektur dan kebudayaan Yunani-Romawi kuno. Beruntunglah bahwa kemudian Pagio Braccioli menemukan manuskrip asli Vitruvius tersebut di perpustakaan Saint Gall Monestry pada 1414. Temuan manuskrip tersebut kemudian diserahkan kepada temannya Leone Batista Alberti, seorang ahli sastra dan budaya klasik yunanai.

Menurut Marcus Vitruvius Pallio, tiga unsur yang merupakan factor dasar dalam arsitektur yaitu : a. kenyamanan; b. kekuatan atau kekukuhan; c. keindahan. Ketiga factor tersebut saling berhubungan dan selalu hadir dalam struktur bangunan yang serasi. Ketiga factor tersebut merupakan dasar penciptaan arsitektur yang memiliki estetika. Sebuah bangunan selayaknya dapat dinilai dari segi keindahan, kenyamanan, serta keselamatan bagi penghuninya. Seorang arsitek juga menciptakan karya tiga dimensi. Salah satu elemen dalam dunia arsitektur adalah ornament atau ragam hias. Ragam hias berhubungan dengan segi keindahan suatu bangunan.

Berikut ini penjelasan lima indikasi seni bangunan dan seni lukis. Pertama, seni lukis modern adalah karya seni yang meninggalkan naturalism yang terdapat pada seni plastis (pahat patung). Kedua, seni lukis modern bersifat bebas, terbuka, dan berlawanan dengan seni arsitektur. Arsitektur cenderung terikat oleh bentuk kebutuhanalami dan lingkungan sekelilingnya. Ketiga, seni lukis modern penih dengan warna-warna dan bidang yang bertolakbelakang dengan arsitektur yang tidak banyak menggunakan warna-warni seperti karya lukis. Keempat, seni lukis modern meliputi proses penciptaan bentuk plastis pada bidang datar, yang menghasilkan sesuatu yang kontras dengan permukaan bidang datar yang terbatas pada bangunan. Kelima, seni lukis modern memberi bentuk plastis pada bidang datar dengan pertimbangan yang tepat dan imbang.

Bentuk Atap dan Hiasan Kemuncak

Mengenai pembuatan bangunan rumah Jawa tradisional dan hiasannya dari masa awal abad ke-20, terdapat suatu keganjilan apabila dibandingkan dengan bagaimana masyarakat yang tinggal di pulau sekitarnya, yaitu Bali dan Sumatera terutama dalam hal mendirikan rumah. Orang Sumatera membangun rumah dari bahan kayu dan orang Bali membangun rumahnya dari bahan tanah liat yang dijemur atau dengan batu bata. Hal ini menjadi lebih jelas apabila dikaitkan dengan kenyataan bahwa di pulau Jawa terdapat bangunan-bangunan kuno (purbakala) dari batu andesit yang sangat megah, seperti Candi Borobudur, Prambanan dan sebagainya yang juga mempunyai relief yang sangat kaya. Yang menjadi pertanyaan utama ialah bagaimana orang jawa menyelesaikan konstruksi rumahnya dan apa tujuannya? Rouffaer berpendapat, bahwa untuk wilayah Jawa Tengah, kayu jatilah yang terbaik karena material kayu adalah yang terbagus dan banyak terdapat di Jawa Tengah. Di samping itu, kayu sangat cocok dan sangat baik untuk daerah tropis, serta sangat baik untuk mengantisipasi gempa bumi. Bangunan rumah Jawa memiliki bermacam-macam bentuk atap. Nama atau gaya sesuatu bangunan rumah justru ditentukan menurut masing-masing bentuk atapnya, misalnya : rumah bentuk joglo, limasan, tajug, kampung dan sebagainya. Bentuk atap bangunan rumah merupakan penentu nama sesuatu gaya bangunan rumah di Jawa dan Indonesia pada umumnya. Adapun di Eropa (Barat) orang menggunakan bentuk tiang atau kepala tiang sebagai penentu ciri suatu gaya bangunan. Hal ini merupakan kelanjutan pengaruh gaya bangunan Yunani dan Romawi kuno, misalnya gaya Doria, Ionia, Korinthia dan sebagainya.

KESIMPULAN

Dari seluruh uraian dalam buku ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, Kehadiran berbagai bangsa di Kepulauan Nusantara memperkaya kebudayaan Indonesia. Kehadiran bangsa Eropa, khususnya Belanda, yang kemudian menjadi penguasa, menimbulkan kebudayaan campuran yang disebut kebudayaan Indis.

Kebudayaan Indis merupakan hasil perpaduan dua kebudayaan, yaitu Indonesia dan Eropa. Kebudayaan campuran ini mencakup ketujuh aspek unsure universal budaya bangsa, seperti yang dimiliki oleh semua bangsa di dunia. Dengan demikian, kebudayan Indis adalah kebudayaan yang Prasejarah, kebudayaan Hindu-Buddha, dan kebudayaan Islam di Indonesia. Kebudayaan Indis merupakan produk dari pengaruh kebudayaan Barat, sekaligus bagaian dari kebudayaan modern Indonesia. Kebudayaan Indis di Indonesia berakhir sesudah balatentara Jepang mengalahkan penguasa Hindia Belanda pada 1942. Dengan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II dan diproklamasikannya Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945, kebudayaan Indis telah berakhir di wilayah Republik Indonesia dan tidak dapat berlanjut seperti kedudukannya semula.
Di negri Belanda ternyata kebudayaan Indis tetap hidup. Bahkan pada akhir abad ke-20 ini masyarakat keturunan Indo Belanda masih melestarikan gaya hidup Indis. Pasar malam Tong-Tong di Den Haag dengan berbagai acaranya menggelar berbagai pertunjukan bernapaskan seni Indis. Di berbagai kota di negeri Belanda terdapat Indische restaurant, dengan hidangan Indische rijsttafel yang terdiri atas sate, nasi goreng, sambel goreng, wedang sekoteng dan sebagainya.

Isitilah ”Indis” yang dirasa berkonotasi sebagai hasil kebudayaan yang rendah dari masa penjajahan tidaklah perlu dirisaukan lagi, sebab Indonesia telah merdeka dan memproklamasikan kemerdekaannya. Selain itu, kerisauan itu tidak perlu karena kebudayaan Indis adalah hasil cipta masyarakat keturunan Indonesia dan Barat (Belanda). Jadi kebudayaan Indis adalah kebudayaan Indoesia juga.
Setelah mengamati dan mengikuti perkembangannya kebudayaan Indis, khususnya gaya hidup, karya seni, dan budaya masyarakat pendukungnya, penulis perlu menyampaikan saran-saran untuk mendapatkan perhatian dan tindak lanjut pelestariannya. Dua hal yang penulis mohonkan perhatian adalah sebagai berikut.

SARAN

Kami sebagai penyusun merasa belum sempurna dalam menyelesaikan ataupun mereview buku Prof. Dr. Djoko Soekiman, dalam judul Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa (1996). Karena itu kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dari Pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Soekiman,Djoko. 2011. Kebudayaan Indis Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi. Jakarta: Komunitas Bambu.

http://id.shvoong.com/humanities/history/2076511-teori-tentang-masuk-berkembangnya-kebudayaan/

http://id.shvoong.com/humanities/history/2076511-teori-tentang-masuk-berkembangnya-kebudayaan/#ixzz1ZmjR0BpR

http://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teori-kebudayaan-dan-ilmu-pengetahuan budaya/

http://konsultasikehidupan.wordpress.com/2009/05/03/teori-pertukaran-sosial-social-exchange-theory/


Nama kelompok :

Siti Allia Nurul Klarina 11509247

Sari Gracelia 14509897

Ratna Sari Fauzia 10509841

Nuarindah 10509668

Sabtu, 09 April 2011

Self-directed Change

Kelompok 7

Siti Allia Nurul Klarina (11509247)
Sari Anggreini (15509021)
Tania Indriana (16509639)
RM Fajjar IBS (11509207)
Reza Dwi S (16509726)


Walaupun anda merasa bebas untuk berubah & tumbuh serta membuat sebuah keputusan untuk melakukan sesuatu, maka tidak ada jaminan bahwa kamu akan melakukan itu. Maka daripada itu kamu juga harus mengetahui bagaimana untuk melakukan hal tersebut dan hal ini yang akan kita bahas di bab ini.

Di halaman–halaman ini, kami akan menjelaskan bagimana anda akan mendapatkan pengendalian diri yang terbaik dalam melewati perubahan dari rangkaian tindak tanduk anda dan keadaan yang ikut terpengaruhi di dalamnya. Kebanyakan dari bab ini menjelaskan secara terperinci mengenai langkah demi langkah merubah pengendalian diri. Hal – hal ini termasuk beberapa aplikasi yang berguna sebagaimana telah dipraktekan di 3 kasus yang ada di akhir bab ini. Termasuk juga beberapa masalah yang ikut dibahas seperti test kegugupan, penundaan dan dengar.

Dikarenakan tahapan–tahapan ini berdasarkan prinsip dari teori tata krama. Kadang – kadang masyarakat salah mengasumsikan terdapat perbedaan di kebebasan dan pertumbuhan personal. Hingga saat ini, Michael Mahoney dan Carl Thoresen (1974) telah memastikan, beberapa metode perbaikan diri sebenarnya telah dilengkapi dengan “behavior means for humanistic ends”. Hal ini merupakan cara implementasi yang lain dari proses pertumbuhan dan perwujudan diri.

Mendapatkan kendali diri

Ketika seseorang merubah kebiasannya terhadap perbedaan yang sangat besar, seperti orang yang menghentikan dari kebiasaanya yang menyalahgunakan obat – obatan, dapat kita katakan juga induvidu seperti ini memiliki tekad yang besar. Dan lainnya, ketika seseorang makan atau minum terlalu banyak dapat kita katakan orang ini memiliki sedikit tekad. Tapi dari kedua kasus ini tidak benar – benar menjelaskan apakah itu sebuah tekad. Kurang lebih kita akan membicarakan mendapat lebih dari itu.

Kendali diri sebagai kelakuan yang baik

Misteri yang jelas melingkupi dari pemanfaatan tekad akan menghilang kita memikirkan tekad dari kendali diri. Para pakar psykologi yang bergantung pada teknik modifikasi ucapan tingkah laku dari kendali diri sebagai kemampuan yang baik yang mungkin memperkuat sesuai dengan pengetahun dari prinsip pembelajaran. B. F. Skinner menulis “ketika seorang lelaki mengendalikan dirinya, memilih serangkaian tindakan, memikirkan solusi dari sebuah masalah atau berusaha maju terus dalam menambah ilmu pengetahuan diri, maka dia sedang bertindak” (1953 : 228). Seperti yang kamu sadari, acuan dari sopan santun di sini berarti tidak hanya untuk menjelaskan sopan santun tapi juga untuk semua proses internal dan eksternal ini dan aktifitas – aktifitas yang dapat ditemukan dan diukur. Tujuan utama dari Skinner adalah tingkah laku yang berisi kemampuan kita dalam kendali diri yang dapat dirubah dengan prinsip yang sama seperti kelakuan yang lainnya.

Seperti yang kita bahas di bab sebelumnya mengenai bagaimana pakar tata karma menekan control tata karma lingkungan, kamu akan terkejut mendengar mereka juga percaya pada kendali diri. Tapi mereka melakukannya. Bagaimanapun juga, penekanan mereka pada relatif, kemampuan yang baik, sebagai sesuatu yang didapat seseorang di antara pengendalian dan terkendalinya tata karma (1972). Apa yang mereka sebut “tata krama terkendali” adalah biasanya hasil dari kebutuhan biologis seperti makan, minum atau penyimpangan seksual, dimana telah dipertajam oleh “dukungan” lingkungan – apapun yang memperkuat perubahan tata karma. Ini adalah tata karma yang biasanya kita inginkan untuk merubah pada beberapa cara. Selanjutnya, tindakan ini secara besar di bawah kekuakatan dari pengendalian tata karma kita, cara kita membiasakan dalam memenuhi kebutuhan. Pengendalian tata karma merupakan pengutamaan yang dapat dipelajari dan juga lebih rentan untuk dirubah. Menambah pengendalian diri kita, maka terdiri dari penambahan kewaspadaan dan inastery??? Dari pengendalin atau atauh kebiasaan yang telah tertanam.

Kewaspadaan terhadap pengaruh lingkungan

Satu dari contoh yang terbaru dari jenis pengendalian diri telah diceritakan kembali oleh Greek Poet Homer (Kanfer & Phillips : 1970). Dalam melindungi diri dan krunya dari Siren - Siren (mereka menyanyikan lagu dimana siapapun yang mendengarnya akan terhipnotis), Odysseus memerintahkan para pendayung untuk mengisi dayung mereka dengan lilin lebah (beeswax). Kemudian ia meminta mereka mingikat dirinya ke atas tiang layar. Memperingatkan mereka untuk tidak melepaskan dirinya pada kondisi apapun, sehingga ia dapat mendengar lagu tersebut dengan aman.

Keberhasilan Odysseus tidak berbohong di Posseidon merupakan beberapa dari ketidakwajaran sebuah tekad. Baiknya,pada hal ini terdapat kemampuannya untuk merubah beberapa dari pengendalian tata kramanya dengan persiapan yang matang. Ketika sudah bertambah pengendalian dirinya. Kemunculannya berada sangat kontras dari penekanan konvensional di dalam pemahaman dan penguasaan pengaruh eksternal dari tata krama. Mereka yang bertumpu pada prinsip tekanan modifikasi tata krama maka membutuhkan “outsight” atau kewaspadaan dan penguasaan pengaruh eksternal tata krama. Selanjutnya kita membutuhkan kewaspadaan dari kedua jenis pengaruh tersebut. Tapi kenyataannya dari kemunculan penekanan pengaruh eksternal dalam ber tata karma akan cocok sebagai korektif dan pelengkap dari kepercayaan manusia di pemahaman dan penguasaan internal. Kebanyakan dari tata karma kita dengan sulit terpengaruh oleh factor keadaan. Di mana salah satu alasan mengapa kekuatan tekad dari situasi satu ke situasi lainnya. Sebagai hasil, telah dinyatakan the Greek Maxim “Know Myself” juga diperluas untuk menambah “Know thy Controlling variables” (Mahoney & Thoresen : 1974).

Cenderung mengikuti dengan beberapa tipe penguatan. Sebagaimana nilai di sekolah atau hari bayaran dalam bekerja.

Hal tersebut kami membacanya untuk menggambarkan langkah prosedur yang di gunakan untuk perubahan prilaku pada diri sendiri. Saat anda membaca bab ini, ingatlah bahawa, meskipun ini adalah langkah terbukti untuk perbaiki diri sendiri. Ini bukan sihir. Dalam rangka menggunakan metode ini agar berhasil, kamu harus juga merubahnya. Jika kamu harus bertanya? “Berapa banyak yang saya inginkan untuk suatu perubahan”? Mungkin jawaban yang terbaik akan saya berikan kepada kamu. Cukup dengan mengikuti prosedur. Potensi keuntungan yang besar kamu tidak mungkin hanya memperoleh perbaiki diri tertentu kamu harus mempertahankan tujuan kamu juga mendapatkan keuntungan jenis kesadaran diri dan penguasaan diri yang terpisah pada kebebasan pribadi sendiri.


MENENTUKAN SOAL


Langkah awal dalam penguasaan diri untuk mencapai yang lebih baik adalah menentukan sasaran untuk diri kamu sendiri. Sasarannya biasanya mengetahui target prilaku anda.

Definisi target prilaku anda

Ini penting untuk definisi target prilaku anda dalam istilah berprilaku. Dalam beberapa hal. Kau mungkin ingin penurunan atau di eliminasi tentang masalah prilaku, seperti merokok, makan terlalu banyak. Dalam contoh lain, kau mungkin ingin memperoleh banyak prilaku yang positif. Seperti berolahraga secara teratur atau membuat tugas tepat waktu.

Untuk menghindari segala tujuan di dalam kepribadian kamu seperti permusuhan atau ketergantungan. Harus, berpikir secara spesifik dalam bergaul pada umumnya. Seperti contoh: Jika kamu ingin menjadi lebih tegas, apa jenis prilaku tertentu yang kamu lakukan secara tegas dengan cara ini, berpikirlah secara nyata. Situasi dalam hidupmu dimana prilaku akan menjadi sesuai. Dalam beberapa contoh, kamu mungkin menemukan modif praktis prilaku mu dalam hanya satu situasi dalam waktu. Seperti sering berbicara lebih didalam kelas, dan ketika kamu bersikap tegas dalam situasi pada umumnya.

Lebih banyak untuk mendifinisikan target prilaku yang positif. Jika kamu ingin menurunkan berat badan, “tidak gemuk” adalah tujuan negative. Sementara “menjadi tipis” adalah hal positif. Fokuslah pada apa yang kamu inginkan. tidak apa yang seperti. Selanjutnya, ketika kamu mencoba untuk di eliminasi sikap yang tidak diinginkan, kamu buat tujuan sesuai prilaku mu yang baik. Seperti contoh kamu mngurangi nonton televise. Bukannya menghukum diri kamu setiap menonton tv ( agar menjaga kefocusan pada aktivitas yang tidak di inginkan), kenapa tidak kamu buat tujuan pengembangan kegiatan bersaing seperti bermain piano,menggambar, pergi bersama teman. Selama ini anda biasanya menonton TV.

Di dalam ruang tamu jown dengan waktu di tangannya menjabat dan mengisyaratkan minuman sebagai tandanya. Jadi dia memutuskan untuk bermain tenis dua hari seminggu dan berjalan jalan panjang tiga hari lainnya. Dengan demikian dia mengubah prilaku minumnya karena dia di isyaratkan untuk menonaktifkan.

Banyak sekali sebab akibat pada prilaku kami berusaha lebih dari pengaruh pada apa yang kami lakukan daripada isyarat mendahului ini. Psikologi mengandalkan pada prinsip pembelajaran instrumental yang bertujuan pada konsequensi yang tegas memberikan prilaku sebagai kekuatan serta akan di jelaskan lebih rinci kemudian dalam bab ini. Penguatan cenderung memperkuat sebuah prilaku dan demikian memperkuat kemungkinannya untuk terjadi lagi. Penguatan tersebut tidak selalu menjadi positif atau bahkan dapat dirasakan.

UJI MENGATASI KECEMASAN

Sementara ringan untuk menenangkan tingkat pada kecemasan mungkin meningkatkan kinerja dalam tes. Kecemasan biasanya merusaknya. Banyak terjadi pada seseorang. Compleks di dalam test, dan keseluruhan situasi. Orang-orang yang rentan untuk kecemasan test menderita dari harga diri rendah dan jauh lebih gagal. Sepanjang persiapan mereka dan uji diri sendiri, cemas seseorang karena sibuk dengan pikiran negative seperti: “saya kurang sehat” atau :saya tidak akan pernah membuat hal”. seperti negatif pemantauan diri lalu mengganggu kinerja, yang mengarah ke ramalan-futtilling.

Penelitian telah menunjukan bahwa tingkat kecemasan seseorang dapat menjadi terlatih untuk berbicara mengenai diri sendiri cara yang mereka dapat mengontrol perhatian mereka dan meningkatkan mutu mereka. Satu kelompok siswa yang diterima melatih panjang memodifikasikan prilaku dengan beberapa mengurangi teknik kecemasan. Mereka di bandingkan dengan banyak kelompok siswa yang di terima mengalami desensitisasi (akan dijelaskan nanti dalam bab ini) dan dengan menunggu daftar control kelompok. Malah bukannya belajar bagaimana menyingkirkan kecemasan ( sama di dalam kelompok desensitisasi). Siswa di dalam prilaku memodifiksasikan kelompok belajar bagaimana fungsi yang lebih baik dalam menghadapi kecemasan. Sebenarnya, mereka di ajarkan beberapa kecemasan tak terlelakan. Akan tetapi daripada melihat kecemasan sebagai sinyal melihat marah, mereka di ajarkan untuk membayangkan diri sendiri sebagai mengatasi dengan kecemasan yang artinya pernapasan yang berjalan lambat dan intruksi yang positif untuk meningkatkan kinerja mereka.

Contoh, ketika orang dengan pertanyaan sulit. Mereka mengatakannya untuk berkata, saya akan datang kembali untuk pertanyaan ini setelah saya menjawab yang saya tahu. Lebih santai saya tetap lebih baik saya akan lakukan dan sebagainya. Hasil menunjukan bahwa murid di ajarkan untuk mengatasi dengan kecemasan seperti meningkatkan verbalisasi diri daripada mereka dalam dua kelompok lain dalam hal percaya diri mereka. KInerja dalam situasi dalam pengujian sampel, dan actual kelas poin mereka (meichhenbaum,1974)

Metode tersebut mengingatkan sebagai sebuah kebenaran yang sederhana bahwa kita cenderung mengabaikannya karena ini sangat jelas yaitu, bahwa kami dapat mengendalikan prilaku kami dengan mengubah cara kami berbicara dengan diri sendiri, terutama dengan menekankan lebih positif intruksi diri sendiri.

Tujuan prilaku kamu harus juga menjadi tercapai. Salah satu kesalahan orang yang paling umum membuat dalam rencana meningkatkan dirinya adalah untuk memilih tujuan yang terlalu ambisius dan tidak realistis. Kebiasaan seorang mahasiswa yang bertujuan untuk membuat semua sebagai semester berikutnya mungkin akan gagal. Tujuan akan lebih baik apabila meningkatkan oleh satu huruf di kelas tiga dari program di semester pertama berhasil menyelesaikan suatu tujuan yang sederhana kemudian akan membantu memotivasi orang untuk mencapai tujuan yang diinginkan untuk membuat semua seperti dalam semua mata pelajaran.

Anda mungkin tidak akan cukup termotivasi untuk mengubah perilaku Anda kecuali jika telah menjadi mengganggu atau masalah untuk anda dalam beberapa cara. tetapi jika Anda memilih beberapa sulit. lama masalah. seperti pernah melakukan yang terbaik dalam hal apa pun Anda mencoba. Anda mungkin menemukan masalah yang tidak hanya lebih kompleks daripada anda menyadari tapi anda tidak memiliki cukup-objektivitas untuk analisis dengan benar. apalagi untuk mengubahnya. strategi yang lebih baik akan memilih tujuan yang lebih terbatas. menyadari bahwa pengalaman keberhasilan dalam mencapai tujuan Anda sendiri akan memberikan penguatan tambahan untuk Anda terus perbaikan diri

Perilaku target, sebaliknya. bagaimana Anda akan tahu seberapa baik Anda lakukan?
Banyak kegiatan terbuka alamiah diri untuk pengukuran tersebut. seperti
makan. merokok, berolahraga, bekerja, atau perilaku seksual. jika Anda bekerja
pada masalah yang lebih umum seperti belajar. Anda mungkin harus menentukan Anda
perilaku target sedemikian rupa sehingga hanya Anda dapat mengukur secara akurat.
misalnya, kita semua tahu dari pengalaman yang baru saja Anda duduk di
meja dan meletakkan wajah Anda dalam sebuah buku tidak selalu berarti bahwa Anda
pelajari. Anda mungkin mulai dari halaman dan hari bermimpi. Dalam
kasus, belajar akan berikutnya yang akan mengukur dengan cara yang lebih akurat daripada jumlah waktu yang dihabiskan di ruangan yang sama dengan buku-buku Anda seperti pengukuran mungkin termasuk jumlah halaman yang telah membaca dan mengerti. Kemampuan Anda untuk membaca ide untuk seseorang. penulisan ringkasan pendek dari sendiri atau berikutnya Anda tes kelas.


Rekaman prilaku anda


Setelah anda memilih sebuah tujuan. Itu adalah penting untuk mengamati, sikap Anda sekarang sebagai dasar untukmengukur kemajuan Anda nanti. ini dikenal sebagai pengumpulan data awal sebelumdan sesudah perbandingan


METODE UNTUK PENYIMPANAN DATA


Aturan kardinal dalam rekaman perilaku anda sendiri adalah dengan menggunakan metode yang bersifat praktis dan portable. Untuk memori anda bekerja dengan cara yang sangat selektif. Hanya berpikir tentang hal itu. Pada akhir hari, seberapa baik kau ingat semua kali Anda mengambil camilan atau mengisap rokok? Anda bisamendapatkan catatan yang vonotion lebih akurat dengan membawa sekitar beberapa jenis devece pensil dan kertas, yang mungkin merupakan commor paling. Metode yang digunakan misalnya, kartu 3 x 5 dapat menyisipkan didalam plastic yang mencakup dari paket rokok, atau dalam bopeng anda, atau dapat dilampirkan ke salah satu buku anda, atau bahkan ditempelkan di dashboard mobil anda untuk rekaman tempat … ada juga berbagai jenis penghitungan mekanis-pergelangan tangan danmanik-counter yang tersedia untuk tujuan ini. Beberapa individu juga telah menggunakan counter rajut-stitch yang cocok di ujung pensil, yang memungkinkan anda untuk bekerja ketika merekan perilaku anda. Beberapa lama harus anda memonitor perilaku anda? Jawaban untuk ini tregantung pada individu dan perilaku yang terlibat. Biasanya anda harus menyimpan catatan minimal satu minggu, tetapi jarang lebih dari tiga sampai empat minggu. Jika ada variasi dalam frekuensi perilaku sehari-hari, seperti jumlah rokok yang diisap, kemudian mengambil setiap hari untuk perbandingan nanti.

Jenis catatan ada tiga jenis catatan umum, mingkin tipe yang paling mudah dan paling banyak digunakan adalah jumlah frekuensi. ini terdiri dari menghitung jumlah kalori konsumen adalah ukuran durasi atau jumlah waktu yang diinvestasikan dalam perilaku ini lebih sulit, tetapi juga lebih tepat saat perilaku tidak dapat dengan mudah dipecah menjadi peristiwa perilaku terpisah. Beberapa contoh akan atau jumlah jam yang dihabiskan tidur, belajar, bekerja, atau dengan …. orang. Dalam hal ini, saya menonton dapat digunakan untuk mereka waktu awal dan akhir. Ketiga jenis catatan adalah menghitung produk perilaku seperti ruangan yang bersih, tugas diselesaikan, atau uang yang diperoleh.

Grafik sering membantu untuk merekam pengamatan awal Anda dan .... compariso sebagai di kemudian hari. biasanya sumbu horisontal grafik mengukur waktu seperti itu di hari dan langkah-langkah sumbu vertikal perilaku, seperti durasi frekuensi atau kejadian grafik sampel dalam studi kasus di akhir ... Hal ini juga merekomendasikan bahwa Anda tidak mencoba untuk mengubah perilaku Anda dan Anda telah menemukan pola yang sebenarnya perilaku Anda melalui rekaman ... pada kenyataannya, banyak orang menemukan bahwa tindakan mengamati dan merekam qids mereka sendiri dalam mengubah perilaku itu. Hal ini terutama berlaku jika seseorang .... banyak motivasi untuk perubahan. Inilah salah satu alasan mengapa hal ini penting .. memilih perilaku positif sebagai tujuan, karena perilaku yang diamati juga .... memperkuatnya.

Seperti yang kita sebutkan sebelumnya banyak perilaku terjadi dalam suksesi dekat atau dalam sebuah seequence ..... sebagai ketua perilaku. Merokok, misalnya, cenderung terjadi lebih sering ketika seseorang gugup, bosan, minum, atau dalam ... conversasion dengan orang lain. Kondisi ini disebut sebagai precipitaring .... isyarat, atau .... perilaku, karena mereka cenderung memicu tertentu ..... urutan atau hubungan antara faktor-faktor ini dengan perilaku yang dimaksud adalah salah satu cara mengubah perilaku sasaran.

Jika tujuan Anda adalah untuk mendapatkan ... beberapa perilaku yang tidak diinginkan, yang terbaik .... adalah untuk mengurangi pendahulunya itu. Dengan demikian, individu-individu yang rentan terhadap .... harus menghindari restoran mewah, perokok harus menghindari melewati sebuah mesin rokok dan pemboros besar harus aboid toko mahal. Seorang pemuda melawan masalah berat badan, misalnya, mengatakan bahwa ia bisa makan dalam hatinya ......... tidak makan sambil membaca atau menonton TV, ia memperlakukan makanan dengan martabat ... pantas. Bahkan jika ia hanya makan makanan kecil, ia harus meletakkannya di piring dan duduk dan mengabdikan dirinya secara eksklusif untuk makan. Akibatnya, makanan menjadi memisahkan diri dari tanda-tanda dan kondisi seperti membaca atau menonton TV yang endapan itu. Dalam seminggu si pemuda memotong semua snack antara waktu makan terapis menceritakan padanya. "Anda telah mengambil semua bersenang-senang"

Meskipun Franklin jarang datang ke gereja, ia telah terinspirasi oleh sennon pada pencapaian kesempurnaan moral. "Aku ingin hidup tanpa melakukan sesuatu yang salah setiap saat." ia memutuskan. Dia membuat daftar tiga belas kebajikan yang dia ingin mencapai: kesederhanaan, diam, urutan, resolusi, frogality, industri, ketulusan, keadilan, moderasi, kebersihan, trancuility, kesucian, dan kerendahan hati.

Franklin menemukan bahwa ketika dia menyimpan untuk satu kesalahan, ia sering dikalahkan oleh yang lain. Jadi ia memutuskan untuk berkonsentrasi pada satu kebajikan seminggu pada suatu waktu. Setiap malam dia mencatat pelanggaran kebajikan yang diamati dalam buku kecil hari itu saja, mencoba untuk menyimpan catatan begitu jelas untuk mendapat minggu khusus seperti "kesederhanaan".

Franklin menyelesaikan kursus tiga belas minggu, termasuk empat kursus setahun. Untuk menghindari kesulitan membuat sebuah halaman baru setiap minggu, ia kemudian melakukan pengamatan harian dengan pensil pada halaman prelined yang dapat dengan mudah dihapus. Ketika ia tumbuh dewasa, ia menyelesaikan program lebih sedikit setiap tahun sampai akhirnya ia memberi mereka sama sekali karena jadwal sibuk. “Tapi saya selalu membawa buku kecil saya.” Franklin cuipped, “lebih sebagai pengingat.”


Anehnya, Franklin berpikir bahwa kebajikan "order" memberinya kesulitan yang paling. Sementara ia merasa relatif mudah untuk memaksakan pesanan pada hari-harinya sebagai printer, semakin sulit dalam hidupnya sebagai duta besar. Namun, akan sulit untuk menemukan seorang pria, lebih teratur disiplin diri daripada Benjamin Franklin.

Melalui catatan teliti seperti menjaga, Franklin diamati. "Saya terkejut menemukan diri penuh begitu banyak kesalahan dari yang saya bayangkan,. tapi aku punya kepuasan melihat mereka mengurangi" Kemudian ia menulis, meskipun saya tidak pernah tiba di kesempurnaan aku telah begitu ambisius mendapatkan, aku, oleh usaha, yang lebih baik dan orang lebih bahagia daripada yang saya dinyatakan seharusnya jika saya tidak mencoba itu. "

Bagaimana serupa adalah metode Franklin diri-perbaikan yang dijelaskan dalam bab ini? Bagaimana perbedaannya?

Terkadang hanya menata ulang berbagai komponen dalam rantai perilaku itu membantu. Misalnya Annon (1971) bercerita tentang masalah seorang peminum yang telah dikonsumsi sampai pint vodka sebelum tidur setiap malam selama bertahun-tahun. Pada kenyataannya, dia tidak bisa tidur tanpa itu. Dengan menganalisis urutan peristiwa biasa yang mengarah ke minum, ia menemukan bahwa ia biasanya pulang ke rumah, menyalakan TV, pergi ke kulkas, taruh es di gelas, menuangkan dan minum, dan kemudian pergi ke kamar mandi, mengambil mandi, kembali ke dapur untuk menuangkan minuman lagi sebelum pergi tidur. Ia kemudian menata ulang urutan perilaku untuk mengurangi minum-nya. Segera setelah pulang ia mandi dan berpakaian sebelum pergi ke kulkas. kemudian, ia digantikan cola untuk vodka.

Membangun rantai baru perilaku. ketika Anda mencoba untuk membangun perilaku yang diinginkan, yang terbaik untuk membangun di anteseden dan asosiasi yang memicu perilaku yang diinginkan. untuk, misalnya, banyak siswa mengalami kesulitan belajar karena isyarat bertentangan dan kondisi mereka bergaul dengan belajar mahasiswa dapat pergi ke pusat siswa untuk melakukan beberapa bacaan, tetapi mereka akhirnya sosialisasi bukan karena banyak kesempatan yang nyaman untuk melakukannya. atau, Anda mungkin berencana untuk belajar setelah menonton pertandingan bola di TV, tapi mungkin menemukan bahwa Anda tidak berada dalam mood untuk belajar kemudian di malam hari. dalam kasus seperti serangkaian kondisi yang meningkatkan kemungkinan kebutuhan belajar yang akan dibangun. salah satu cara adalah dengan menetapkan waktu yang pasti untuk belajar, seperti sore hari pada malam minggu.

Salah seorang mahasiswa menemukan bahwa ketika ia duduk ke mejanya, ia deiscracted oleh foto-foto keren di dinding. Ia mendapatkan belajar yang dilakukan dengan pergi ke perpustakaan dan menggunakan bilik penelitian kecil di mana ada sedikit gangguan.

Beberapa individu telah menemukan itu berguna untuk membangun hubungan yang kuat antara kursi khusus dan belajar dengan menggunakan kursi yang hanya untuk belajar. Semua bacaan lainnya, menulis surat, melamun, dan sebagainya dilakukan ditempat lain. Prosedur yang sama juga telah digunakan untuk aliminating perilaku tidak diinginkan. Nolan (1968) bercerita tentang seorang perokok yang diri-perjanjian memungkinkannya untuk merokok hanya di kursi tertentu. Begitu dia mendirikan asosiasi ini. Dia pindah kursi untuk ruang bawah tanah dan mengalami penurunan merokok itu bahkan lebih nyata. Pendekatan yang serupa juga telah digunakan untuk mengendalikan berbagai perilaku. Termasuk biung kuku dan rambut menarik (Kanfer & Phillips. 1970).

Singkatnya, bila anda ingin menghilangkan dan perilaku yang tidak diinginkan reduse faktor pengendapan dan asosiasi: bila anda ingin membangun perilaku yang tidak diinginkan, mengingatkan mereka.

LEBIH DATANG KETAKUTAN ANDA

Sebuah metode yang luas digunakan untuk mengatasi ketakutan adalah desensitizabon sistematis, dikembangkan oleh Wolpe Joseph (1973). Dasar asumsi dasar bahwa respon yang dapat takut inhebited dengan belajar yang digunakan oleh terapis dengan klien mereka, lebih banyak orang yang sekarang menggunakan di atas melakukannya dasar diri anda untuk ketaukan lebih ringan.


Ada empat langkah dalam desensitizing sendiri
Pertama, menulis di 3 terpisah X 5 kartu setiap situasi anda asosiasikan dengan rasa takut yang diberikan atau arrapprehension. Menyertakan setidaknya 10 terapi tidak lebih dari 25 item anda terjebak kartu.

Selanjutnya mengatur kartu ini dalam suatu hirarki dari paling tidak untuk situasu yang paling threarening, dengan langkah-langkah kecil kecemasan antara situasi masing-masing. Untuk contoh, misalkan anda menjadi cemas ketika seseorang mengkritik anda. Anda mungkin membangun sebuah hirarki termasuk situasion membayangkan seperti berikut :
1. Seorang teman dekat tidak setuju dengan pendapat Anda tentang beberapa tokoh politik kecil.
2. Seorang teman agak menciummu lupa namanya dalam membuat perkenalan
3. Teman Anda tidak setuju dengan pilihan Anda film hadir.

Constracting hirarki bertahap dan realistis adalah salah satu bagian yang paling sulitdari prosedur ini. Jadi meluangkan waktu penulisan situasi dan mengatur kartu Anda.

Langkah berikutnya adalah untuk melatih diri anda dalam teknik relaksasi. Pertama, duduk di kursi yang nyaman atau berbaring di chouch atau tempat tidur. Dari pada awalnya dengan praktek dahi dan kulit kepala, santai dan membiarkan otot-otot anda lemas. Kemudian lanjutkan ke otot-otot rahang anda, daripada leher anda, dan seterusnya, sampai anda telah mencapai kaki dan jari kaki. Beberapa orang bervariasi teknik ini dengan akhirnya menegang dan dari relaksasi otot-otot masing-masing.
Metode manapun yang anda pilih, memakan waktu sekitar 15 detik dengan setiap otot dan mana saja dari 15 sampai 30 menit untuk sesi secara keseluruhan. Anda dapat menghabiskan sesi tiga atau empat hanya berlatih teknik relaksasi anda sampai anda masuk akan santai.

Sekarang anda siap untuk langkah ke-empat. Ambil kartu teratas dari tumpukan dan melihatnya. Kemudian tutup mata anda dan visualisasikan situasi sejelas yang anda bisa dalam imajinasi anda. Segera setelah anda mengalami kecemasan apapun. Berhenti membayangkan adegan dan kembali ke teknik relaksasi anda. Bila anda bisa melihat pada kartu tanpa merasa cemas. Kemudian maju ke kartu berikutnya. Beberapa orang menggunakan variasi teknik ini dengan mendengarkan gambaran jelas tentang adegan mereka pada tape recorder.

Anda mungkin ingin mencoba vanation dari prosedur ini disebut latihan perilaku. Hal ini sangat berharga untuk Dearing dengan kegelisahan saya situasi interpersonal. Sebagai contoh, misalkan anda kesulitan berbicara guru Toa. Mintalah seorang teman anda untuk memainkan guru yang baru saja memberi anda nilai rendah pada ujian. Dari yang anda dapat berlatih menjadi tenang dan membahas rendah kecemasan membangkitkan pertanyaan dengan guru dan kemudian berkembang menjadi lebih kecemasan yang membangkitkan. Anda praktek pendekatan sampai anda merasa relative tenang dalam perilaku anda.

Masih variasi lain adalah berlatih dalam situasi kehidupan nyata. Disini anda secara bertahap pendekatan seseorang ditakuti atau situasi saat dalam keadaan santa. Sebagai contoh, seorang gadis yang adalah seorang senior dalam pekerjaan kuliah pada ketakutan atau burung oleh burung mendekati pertama di kebun binatang lokal. Ketika satu atau dua burung adalah 15 meter jauhnya, ia akan tum dan wajah burung. Lalu dia akan mengambil satu langkat pada satu waktu terhadap burung ini. Kemudia ketika dua atau lebih burung yang hadir melihat akan mengulangi prosedur yang sama. Kemudian, ia mengulangi prosedur ini mulai 10 meter dari burung, kemudia 5 meter dan sebagainya. Meskipun ia tidak pernah dating seperti burung, ia tidak lagi merasa gugup disekitar mereka.

PENYUSUNAN KONSEKUENSI EFEKTIF

Setelah anda sudah mulai untuk mengontrol beberapa kondisi yang memicu perilaku target anda. Bahkan, psikolog yang sangat bergantung pada prinsip-prinsip pembelajaraan instrumental malntain bahwa banyak dari perilaku kita diatur lebih lanjut dengan konsekuensinya daripada antecendentsnya. Meningkatkan pengendalian diri, maka terdiri dari mengatur konsekuensi dari perilaku anda sehingga mereka memperkuat perilaku yang diinginkan secara teknis, ini dikenal sebagai imbalan membuat diri kita dengan kegiatan menyenangkan atau reinforming sampai kita telah melakukan perilaku sasaran kita ingin memperkuat.

Sebuah contoh sederhana dapat dilihat dalam cara kita menjalani menjalankan tugas sehari-hari. Kebanyakan kita memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal mudah tetapi menyangkan seperti membeli pasta gigi atau notepaper, sedangkan menunda tugas-tugas yang kurang menyenangkan seperti mencuci pakaian atau membayar tagihan. Salah satu cara untuk mendapatkan lebih banyak hal dilakukan adalah mengatur ulang urutan aktivitas sehingga anda melakukan tugas-tugas yang lebih menyenangkan hanya setelah melakukan kegiatan kurang objoyable sebagai konsekuensi penguat untuk melakukan tugas-tugas.

Jenis Reinforcers

Sebuah memperkuat seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah segalah sesuatu yang memperkuat perilaku. Hal ini importment, namun, untuk disunguish antara berbagai jenis reinforcement.

Penguatan positif memperkuat perilaku yang diberikan langsung. Beberapa kegiatan secara inheren lebih memperkuat daripada yang lain. Seperti makanan, air, cinta, tidur, atau seks. Hal-hal lain, seperti perhatian, persetujuan, nilai , dan uang, menjadi penguat terutaman karena nilai simbolis mereka atau hubungan mereka dengan reinforcement primer. Lebih baik untuk menggunakan salah satu dari reinforcement positif bila memungkinkan.

Penguatan negative terdiri dari mengurangi atau menghilangkan stimulus unplisant, seperti sakit, criticsm, atau kecemasan. Setiap kali kita melakukan sesuatu yang memungkinkan kita untuk melarikan diri seperti kondisi unpiesant, kita terlibat dalam pelatihan melarikan diri. Contoh akan mengambil aspirin untuk menyingkirkan sakit kepala atau mengambil kursus perbaikan.

Studi kasus perilaku merokok

Sheila 37 tahun, guru sekolah, merokok bertahun-tahun, selalu gagal dalam usaha berhenti merokok sebelum menggunakan metode kontrol diri sebagai modifikasi, biasanya dia merokok hingga 15 batang.

Sejak 27 hari, seila menghitung jumlah rokok yang dia hisap, diakhir hari, terhitung seila telah mengurangi jumah rokoknya menjadi 8 batang.
Semakin hari jumlah rokok yang dikonsumsi sheila berkurang, di hari ke 3 akhir dia hanya menghisap 6 batang, dan berkurang terus hingga berusaha tidak pernah membeli lagi.

Sambil usahanya berjalan sheila kini lebih jarang merokok,sehari hanya 4 batang saja, waktu kemudian, dia mencatat bahwa dia hanya merokok kalau sedang stress atau tertekan saja. Siswa ini memilih main band sebagai penguat dengan 2 alasan, dia bilang bahwa dia menikmati bermain gitar, kemudian dia bisa perlahan2 berani bicara dengan mikrofon baik pada kawannya maupun pada penonton.

Ketika dia mulai berani berkomunikasi secara individual,dia sudah memulai usaha komunikasi secara group kecil , setelah itu dia akan berani bicara pada orang banyak (kelas yang lebih besar), usaha untuk berani berkomunikasi dengan orang banyak memang bisa dimulai dari yang kecil dahulu.

Studi kasus hubungan intrapersonal

2 wanita yang sudah lama bekerja, sering terbibat perselisihan baik karena mempertahankan pendapat masing2 maupun ketidakpuasan pada hasil kerja rekannya, setiap mereka bicara dan berdebat pasti ada rasa marah dan sakit hati. bagaimanapun, sejak mereka bekerja sama, wanita pertama tetap mencoba memperbaiki hubungan mereka dalam 2 tahap.

Untuk memulai,wanita pertama melakukan periode pendinginan, tidak berbicara satu sama lain kecuali diperlukan, meredakan amarah yang masih ada, lalu bersifat bertahan, berusaha agar bersikap netral dan sebaik mungkin, beberapa bulan, pasangan ini mulai kembali melakukan interaksi.

Sejak pekerjaan mereka yang lebih menghasilkan lebih banyak situasi substantial. wanita pertama merasa hubungan mereka menjadi lebih rapat setelah usaha inisiatifnya, dia memilih penguat yang akan menguntungkan, dia melakukan dalam 3 cara, pertama dia menghindari kalimat yang memancing amarah seperti “kau melakukannya tidak benar” kedua dia memancing perhatian temannya dengan penguatan seperti “kelihatannya pekerjaan kita sudah sangat baik” “terima kasih, baik sekali kau mengatakannya”, dia mengambil hati wanita yang satunya dengan menghindari kata velaan dan kritik pedas.

Secara pokok , usaha wanita pertama untuk memperbaiki dan menjaga hubungan dengan rekannya adalah salah satu upaya penting dalam mengubah kebiasaan, hal yang paling harus diperhatikan adalah hubungan interpersonal, banyak orang yang memiliki kebiasaan jelek sehingga mengganggu hubungannya dengan orang lain.

Summary

Ini berbeda dengan prinsip kekuatan sebagai penunjuk kebanggaan diri, psiklogi kebiasaan bicara mengenai kontrol diri dan tahap-tahap belajar, prosedur kontrol diri yang dibahas seperti kebebasan diri dan peninggkatan diri.
Langkah pertama meningkatkan kontrol diri adalah membuat target apa yang ingin kita capai, sangat penting untuk memberi pandangan yang akan memberi penguat dalam usaha peningkatan diri.

Sebelum mencoba usaha menghentikan kebiasaan buruk, cobalah untuk mengurangi sedikt demi sedikit, lalu lihat perbedaan sebelum dan sesudah percobaan.
Setelah melihat struktur kompleks yang ada dalam pikiran kita, tiba saatnya meningkatkan kontrol diri untuk mencapai tujuan dalam usaha mengubah kebiasaan


EXERCISES


1. Target behaviors
Daftar beberapa perilaku yang mungkin target yang ingin Anda capai, dan kemudian menjelaskannya pada beton, hal perilaku. Jika Anda termasuk perilaku yang tidak diinginkan Anda ingin menyingkirkan, menggambarkan beberapa perilaku alternatif yang tidak kompatibel

2. Record keeping
Observasi dan mencatat kebiasaan mu sekarang dengan 1 atau2 kebiasaan yang akan menjadi target, mengamati dulu mengenai kebiasaan dan perubahan baru yang akan dicapai, apakah usahamu berhasil mengubah kebiasaanmu dengan baik?

3. Antecedents and consequences
Tulislah kebiasaan yang ingin kau perbaiki, bisakah kau melihat kerugiannya, apakah kesadaran konsekuensi lebih kuat dari keinginan melakukan kebiasaan tersebut? seperti kebiasaan para pecandu vodka.

4. Reinforcers
Tulis semua hal-hal yang menjadi motivasi untuk mengubah kebiasaan, seperti finansial maupun penerimaan, tulis hal-hal yang bisa menjadi penguat untuk mengendalikan perilakumu.

5.Systematic desenlization
Pilih hal-hal menakutkan apa yang akan terjadi bila kau tidak menghentikan kebiasaan yang ingin kau hentikan, aplikasikan metode Systematic desenlization untuk mengubah kebiasaan, prosedur ini ada di awal deskrip metode overcoming your fears.

6. Self directed change
Kegiatan utama, tentu saja memilih mana kebiasaan yang ingin dilakukan atau dihentikan, dalam kasusnya,ada 6 tahap yang bisa digambarkan pada langkah ini:
- tentukan targetmu dalam pemilihan kebiasaan yang baru
- pegang catatan target kebiasaanmuselama beberapa minggu sekitarnya
- hindari atau dekati hal-hal yang akan menjerumuskan pada kebiasaan buruk atau memnguatkan kemauan berubah
- aplikasikan segala hal yang bermanfaat yang bisa menguatkan pencapaian target perbaikan kebiasaan
- aplikasikan rencanamu beberapa lama
- evaluasi progresmu

Ingat bahwa sukses dalam mengubah kebiasaan lebih bertekan pada kontrol diri daripada keinginan mengejar semata yang membuat frustrasi.
Ini adalah cara terbaik untuk meredakan faktor2 penggoda yang akan memacu kebiasaan jelek. tujuan utama adalah membiasakan perilaku yang baik, lebih meningkatkan faktor penguat.

Untuk mengontrol konsekuensi pada perilaku kita, lebih baik kita menyiasati tindakan kita untuk mencapai keberhasilan dalam usaha mencapai perubahan kebiasaan buruk, baik memberi penguatan yang memotivasi ataupun menghukum diri kita sendiri apabila kembali mengulangi kebiasaan tersebut.

Untuk memperjelas apa yang ingin kau lakukan dalam usahamu, tulislah hal apa saja yang bisa didapat apabila berhasil mengubah kebiasaan jelek, mana yang akan membantu dan memotivasi dan mana hal yang akan menggoda serta harus dihindari.

Orang yang sukses adalah orang yang memiliki perencanaan jelas dan tahu apa yang harus dilakukan, konsisten pada diri sendiri dan cerdik menghadapi masalah, mereka juga belajar dari kesalahan dan bisa melihat manfaat dari usaha peningkatan diri.

Senin, 21 Maret 2011

Posttraumatic Stress Disorder (Tsunami Jepang)

Seperti yang kalian lihat diberita, pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011, Negara Jepang dilanda bencana tsunami. Bencana tsunami ini adalah bencana terbesar dalam 100 tahun di Jepang. Tsunami ini terjadi karena gempa dasyat berkekuatan 8,9 menghantam timur laut Jepang yang datang diperkirakan pukul 14.46 waktu setempat diikuti oleh gempa susulan di antaranya berkekuatan 7,4 skala richter sehingga memicu peringatan tsunami setinggi 10 meter. Jepang mendadak lumpuh total, tsunami di Jepang ini menyebabkan banyak korban serta kebakaran. Gambar-gambar televisi menunjukkan terjangan air bah yang membawa puing-puing bangunan. Televisi NHK memperlihatkan kobaran api dan asap hitam mengepul dari sebuah bangunan di Odaiba, daerah pinggiran Tokyo, dan kereta api cepat di utara negara itu dihentikan. Asap hitam juga membubung dari kawasan industri di daerah Yokohama Isogo. Tayangan televisi menunjukkan perahu, mobil dan truk mengambang di air setelah tsunami menghantam kota Kamaichi di utara Jepang. Sebuah jembatan, lokasinya yang tidak diketahui, tampak telah runtuh ke dalam air. Kantor berita Kyodo mengatakan, ada laporan tentang kebakaran di kota Sendai di timur laut. Ratusan pekerja kantor dan pengunjung toko tumpah ke jalan Hitotsugi, di pusat perbelanjaan di Akasaka di pusat kota Tokyo. Gelombang tinggi ini juga menghantam areal pertanian dan menyapu bersih pesesir laut Jepang dan jaringan listrik di sebagian besar wilayah ini padam.

Bencana tsunami di Jepang ini adalah bencana yang terbesar sehingga menimbulkan dampak trauma yang mendalam bagi masyarakatnya. Trauma ini disebut dengan Posttraumatic Stress Disorder (PTSD). Pengertiannya adalah gangguan kecemasan yang terbentuk dari peristiwa atau pengalaman yang tidak menyenangkan, menakutkan, mengerikan maupun mengancam kesehatan. Karakteristik dari stress pasca trauma adalah individu-individu yang pernah mengalami, menyaksikan, dan berhadapan langsung dengan peristiwa yang menyebabkan kematian atau luka serius. Gejala ini dapat berlangsung dalam hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun tergantung masing-masing individu dan orang sekitarnya yang mampu mendorongnya untuk bangkit dari gejala ini.

Posttraumatic stress disorder dari bencana tsunami di Jepang, antara lain :

•Untuk anak-anak akan sering menangis, mudah marah dan berteriak, mimpi buruk, sulit tidur , tidak mau makan, dan tidak mau bermain.
•Mereka yang mengalaminya akan sulit untuk tidur, merasa ketakutan, emosi yang tidak stabil, menjadi lebih waspada terhadap bahaya yang berisko, dan ketidakberdayaan.

Posttraumatic stress disorder ini bisa ditangani oleh psikiater dan terapi obat. Kita pun juga bisa terlibat dalam penyembuhan ini, dengan cara menjadi pendengar yang baik dan memberi harapan yang realistis. Gangguan ini tidak bisa hilang tapi seringkali sangat berkurang seiring waktu bahkan tanpa obat. Meskipun demikian, beberapa orang menjadi cacat tetap dengan gangguan tersebut.

Sumber :

http://medicastore.com/penyakit/3205/Gangguan_Stress_Pasca-Trauma_PTSD.html

Detiknews Jumat, 18 Maret 2011

Senin, 14 Maret 2011

Penyesuaian Diri, Pertumbuhan Personal, dan Stress

Penyesuaian Diri

Pengertian :
a). W.A Gerungan (1996) penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).

Dalam psikologi, penyesuaian diri disebut dengan istilah adjustment. Adjustment itu
sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan
tuntutan lingkungan.

Aspek-aspek Penyesuaian Diri

.a. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri
sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan
sekitarnya.

b. Penyesuaian sosial
Proses saling mempengaruhi satu sama lain dan dari proses tersebut timbul suatu
pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat, dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk mencapai penyelesain bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain, dan hubungan-hubungan tersebut mencakup hubungan dengan masyarakat disekitar tempat tinggal, keluarga, sekolah,teman atau masyarakat luas secara umum.


Penyesuaian diri bersifat relatif karena berbeda-beda dengan norma sosial dan budaya
serta individu itu sendiri berbeda-beda dalam tingkah laku. Kriteria lain dalam
penyesuaian diri yang baik adalah pengendalian diri sendiri yang berarti orang mengatur impuls-impuls, pikiran, kebiasaan, emosi dan tingkah laku berkaitan dengan prinsip yang dikenakan pada diri sendiri. Standar penilaian yang baik dari tingkat penyesuaian diri adalah pengendalian diri sendiri. Bila penyesuaian diri dalam lingkungan tidak dapat diimbangi salah satu akibatnya adalah stress.


Pertumbuhan Personal

Manusia mengalami pertumbuhan didalam kehidupannya. Pertumbuhan adalah
perubahan secara perlahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan sekitar yang dikemukakan oleh
gestalt.

Manusia dianugerahi kemampuan untuk meletakkan pertumbuhan karakter dalam
kerangka keterbatasan, pertumbuhan karakter pada mulanya dipahami melalui konteks
metapsikologi, yaitu sebuah usaha memahami manusia dari dinamika psikologi, berupa
kecenderungan tempramental. Selain itu ada pula faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan personal yaitu faktor biologis, geografi dan kebudayaan khusus.


Stress

Dalam pengertian umum adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dll.

Stress digolongkan menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah stress fisiologis, stress yang disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan organ, sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.

faktor-faktor yang menyebabkan stress yaitu faktor biologis dan sosial kultural. Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menahan stress. Semua itu
tergantung pada sifat dan hakikat stress yaitu intensitas, lokal, dan umum serta individu yang terkait dengan proses adaptasi.

Dari segi psikologisnya sumber stress ada 4 yaitu frustasi, konflik, tekanan, krisis. Selain sumber stress ada juga tahapan stress yang pertama adalah stress paling ringan. Stress paling ringan ini disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan dan mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki. Tahap kedua sampai ketiga adalah stress yang disertai keluhan, seperti bangun pagi tidak segar atau letih, defekasi tdiak teratur, otot semakin tegang, tidak mampu bekerja sepanjang hari,dan aktivitas pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan. Tahap kelima adalah tahap dimana stress ditandai dengan kelebihan fisik dan mental, tahap terakhir atau tahap keenam adalah tahap yang paling berat yaitu tahapan stress dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar keras, sesak napas, dan pingsan.

Menurut Dadang Hawari (2001), stress dapat mengenai hampir seluruh sistem tubuh,
seperti relaksasi, visualisasi, circuit breaker dan koridor stress. Teknik singkat untuk menghilangkan stress yaitu melakukan pernapasan dalam, mandi santai dalam bath,
tertawa, pijat, membaca, kecanduan positif (melakukan yang disukai secara teratur),
istirahat teratur, dan ngobrol.


Sumber :

Kesehatan Mental 1 oleh Drs. Yostinus Semium.OFM

Psikologi Untuk Keperawatan oleh Drs. Sunaryo,M.Kes

http://www.scribd.com/doc/47456948/PENYESUAIAN-DIRI diakses tanggal 14 Maret 2011

Senin, 07 Maret 2011

KEPRIBADIAN YANG SEHAT (KESEHATAN MENTAL) 2

ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA (MODEL ROGERS)

• Pendekatan Rogers Terhadap Kepribadian

Rogers bekerja dengan individu-individu yang terganggu mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka. Rogers mengembangkan suatu metode terapi yang menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian pada klien, karena itu disebut “terapi yang berpusat pada klien” (client-centered therapy).
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi -potensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa kanak-kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak – kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.
Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi, yaitu Incongruence dan Congruence. Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin. Sedangkan Congruence berarti situasi di mana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tidak bersyarat).

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positip tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.

• Menurut Rogers ada 5 sifat orang berfungsi sepenuhnya:
1. Keterbukaan pada pengalaman
2. Kehidupan Eksistensial
3. Kepercayaan terhadap Organisme Orang Sendiri
4. Perasaan Bebas
5. Kreativitas


ORANG YANG PRODUKTIF (MODEL FROMM)

• Pendekatan Fromm Terhadap Kepribadian

Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.

• Dorongan Kepribadian yang Sehat

Sebagai organisme yang hidup, kita didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan, kehausan, dan seks. Apa yang penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan psikologis. Semua manusia sehat dan tidak sehat didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut, perbedaan antara mereka terletak dalam cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.

Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan :

1. Hubungan
Manusia menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan dengan satu sama lain. Kita mengetahui bahwa kita masing-masing terpisah sendirian, dan tak berdaya. Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan baru dengan orang lain, kita harus menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantikan ikatan-ikatan kita yang hilang dengan alam.
Fromm percaya bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis. Ada beberapa cara untuk menemukan hubungan. Beberapa cara adalah destruktif (tidak sehat), dan cara-cara lainnya konstruktif (sehat). Seseorang dapat berusaha untuk bersatu dengan dunia dengan bersikap tunduk kepada orang lain, kepada suatu kelompok, atau kepada sesuatu yang ideal, seperti Tuhan. Dengan menundukan diri, orang tidak lagi sendirian, tetapi menjadi milik dari seseorang atau sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri.
Cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia adalah melalui cinta. Cinta memuaskan kebutuhan akan keamanan dan juga menimbulkan sesuatu perasaan integritas dan individualitas. Fromm tidak mendefinisikan cinta semata-mata dalam pengertian erotis, definisinya meliputi cinta orangtua terhadap anak, cinta kepada diri sendiri, dan dalam pengertian yang lebih luas, solidaritas dengan semua orang dan mencintai mereka.

2. Trasendensi
Erat hubungannya dengan kebutuhan hubungan ialah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kodrat kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan, manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari kehidupannya sendiri. Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan (anak-anak, ide-ide, kesenian, atau barang-barang material) manusia mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai suatu perasaan akan maksud dan kebebasan. Menciptakan ialah cara ideal atau sehat untuk melebihi keadaan binatang yang pasif yang tidak diterima oleh manusia karena kemampuan pikiran dan daya khayalnya.
Fromm percaya bahwa jalan lain untuk kreativitas ialah destruktivitas. Destruktivitas , misalnya kreativitas, merupakan suatu keterlibatan aktif dengan dunia. Inilah satu-satunya pilihan yang dimiliki seseorang, yakni menciptakan atau membinasakannya, mencintai atau membenci, tidak ada cara-cara lain untuk mencapai transendensi. Destruktivitas dan kreativitas keduanya berakar secara mendalam pada kodrat manusia. Akan tetapi, kreativitas merupakan potensi utama dan menyebabkan kesehatan psikologis.

3. Berakar
Cara yang ideal adalah membangun suatu perasaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, suatu perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan solidaritas dengan orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan untuk berakar, untuk berkoneksi dan berhubungan dengan dunia. Cara yang tidak sehat untuk berakar ialah dengan memelihara ikatan-ikatan sumbang masa kanak-kanak dengan ibu.

4. Perasaan Identitas
Manusia juga membutuhkan suatu perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu identitas yang menempatkannya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasannya tentang dia, siapa dan apa. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan ini adalah individualitas, proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri. Orang-orang dengan perasaan individualitas yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka sendiri dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain. Dengan cara ini, identitas ditentukan berdasarkan kualitas-kualitas suatu kelompok, bukan berdasarkan kualitas-kualitas diri. Dengan melekat pada norma-norma, nilai-nilai, dan tingkah laku kelompok-kelompok itu, seseorang benar-benar menemukan semacam identitas.

5. Kerangka Orientasi
Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu gambaran realistis yang objektif tentang dunia. Yang terkandung dalam hal ini ialah kapasitas untuk melihat dunia (termasuk diri) secara objektif, untuk menggambarkan dunia dengan tepat dan tidak mengubahnya dengan lensa-lensa subjektif dari kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan orang sendiri.
Fromm sangat mementingkan persepsi objektif tentang kenyataan. Semakin objektif persepsi kita, semakin juga kita berhubungan dengan kenyataan, jadi semakin matang dan semakin tangkas pula kita dalam menanggulangi dunia luar. Pikiran harus dikembangkan dan diterapkan dalam semua segi kehidupan. Suatu yang kurang ideal dalam membangun suatu kerangka orientasi adalah lewat irasionalitas.


ORANG YANG MENGAKTUALISASIKA-DIRI (MODEL MASLOW)

• Dorongan Kepribadian yang Sehat
Dalam pandangan Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecendrungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasika-diri dan ada persyaratan untuk mencapai aktualisasi-diri tersebut. Ada 4 kebutuhan untuk mencapai aktualisasi-diri yang berada dalam tingkat yang lebih rendah, yaitu :

1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta
4. Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan

• Metakebutuhan-metakebutuhan dan Metapatologi-metapatologi dari Maslow

Maslow membedakan antara kebutuhan dasar (basic-needs) dan kebutuhan tinggi (meta-kebutuhan atau meta-needs). Kebutuhan dasar mencakup kebutuhan tingkat kesatu sampai tingkat keempat. Sedangkan meta-kebutuhan adalah kebutuhan tingkat kelima (kebutuhan akan aktualisasi-diri). Meta-kebutuhan inilah yang menjadi motivasi utama bagi orang yang teraktualisasi-diri. Karena itu kebutuhan tingkat tertinggi ini disebut juga meta-motivasi.

Tujuh belas meta-kebutuhan yang oleh Maslow disebut juga Being-values (B-values; kebutuhan akan pertumbuhan) itu adalah:

1. Kebenaran, dengan meta-patologinya ketidakpercayaan, sinisme, dan skeptisisme.
2. Kebaikan, dengan meta-patologinya kebencian, penolakan, kejijikan, kepercayaan hanya pada dan untuk diri.
3. Keindahan, dengan meta-patologinya kekasaran, kegelisahan, kehilangan selera, rasa suram.
4. Kesatuan, keparipurnaan, dengan meta-patologinya disintegrasi.
5. Transendensi-dikotomi, dengan meta-patologinya pikiran hitam/putih, pandangan salah satu dari dua, pandangan sederhana tentang kehidupan.
6. Penuh energi; proses, dengan meta-patologinya mati, menjadi robot, terdeterminasi, kehilangan emosi dan semangat, kekosongan pengalaman.
7. Keunikan, dengan meta-patologinya kehilangan perasaan diri dan Individualitas, anonim.
8. Kesempurnaan, dengan meta-patologinya keputusasaan, tidak bisa bekerja apa-apa.
9. Kepastian, dengan meta-patologinya kacau-balau, tidak dapat diramalkan.
10. Penyelesaian; penghabisan, dengan meta-patologinya ketidaklengkapan, keputusasaan, berhenti berjuang dan menanggulangi.
11. Keadilan, dengan meta-patologinya kemarahan, sinisme, ketidakpercayaan, pelanggaran hukum, mementingkan diri sendiri.
12. Tata tertib, dengan meta-patologinya ketidakamanan, ketidakwaspadaan, ketidakhati-hatian.
13. Kesederhanaan, dengan meta-patologinya terlalu kompleks, kekacauan, kebingungan, kehilangan orientasi.
14. Kekayaan; keseluruhan; kelengkapan, dengan meta-patologinya depresi, kegelisahan, kehilangan perhatian pada dunia.
15. Tanpa susah payah; santai; tidak tegang, dengan meta-patologinya kelelahan, tegangan, kecanggungan, kejanggalan, kekakuan.
16. Bermain; kejenakaan, dengan meta-patologinya keseraman, depresi, kesedihan.
17. Mencukupi diri sendiri; mandiri, dengan meta-patologinya tidak berarti, putus asa, hidup sia-sia.
Bagi orang yang telah mencapai aktualisasi diri, tidak terpenuhinya satu apalagi beberapa dari meta-kebutuhan itu akan membuatnya sangat kesakitan, lebih sakit daripada kematian.
• Sifat-Sifat Pengaktualisasi-Pengaktualisasi-Diri
Untuk mencapai tingkat aktualisasi-diri, orang harus sudah memenuhi empat kebutuhan sebelumnya. Mereka jangan lagi direpotkan oleh masalah fisiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, dan penghargaan. Mereka bebas dari neurosis, psikosis, dan gangguan psikologis lain.

Sifat-sifat berikut ini merupakan manifestasi dari metakebutuhan-metakebutuhan yang disebutkan di atas :

1. Mengamati Realitas Secara Efisien
2. Penerimaan Umum Atas Kodrat, Orang-Orang Lain dan Diri Sendiri
3. Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran
4. Fokus pada Masalah-masalah di Luar Diri Mereka
5. Memiliki kebutuhan akan privasi dan independensi
6. Berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik
7. Apresiasi yang senantiasa segar
8. Mengalami pengalaman-pengalaman puncak (peak experiences)
9. Minat sosial
10. Hubungan antarpribadi yang kuat
11. Struktur watak demokratis
12. Mampu mengintegrasikan sarana dan tujuan
13. Selera humor yang tidak menimbulkan permusuhan
14. Sangat kreatif
15. Menentang konformitas terhadap kebudayaan

• Referensi :
Schultz, Duane, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat, Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1997).

KEPRIBADIAN YANG SEHAT (KESEHATAN MENTAL)

KEPRIBADIAN YANG SEHAT
Kepribadian yang sehat ditinjau dari humanistik, psikoanalisa, dan behaviorisme :

Para ahli psikologi pertumbuhan (yang didominasi oleh ahli psikologi humanistik) menjelaskan bahwa kepribadian sehat sebagai kodrat manusia. Setiap manusia/individu di umpamakan sebagai suatu organisme yang telah tersusun baik secara teratur, yang sudah di tentukan sebelumnya, dengan adanya sifat spontan, kegembiraan membuat setiap individu di ibaratkan sebagai alat pemanas.

Pendapat dari para ahli psikoanalisa ini tidak berbicara mengenai potensi kita tumbuh lebih baik dan bisa dikatakan pendapat para ahli ini memberikan suatu gambaran yang pesimis tentang kodrat manusia. Orang-orang yang menganut ajaran psikoanalisa itu sebagai korban dari kekuatan-kekuatan biologis dan konflik-konflik masa anak-anak.

Pendapat dari para ahli psikologi behaviorisme. Mereka mengatakan bahwa kepribadian sehat manusia itu di ibaratkan seperti suatu mesin, yang artinya dimana manusia bisa sebagai suatu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum.


ORANG YANG MATANG (MODEL ALLPORT)
• Pendekatan Allport Terhadap Kepribadian

Orang tua Allport menekankan pentingnya kerja keras dan kesalehan, dan mereka membentukanya dengan suasana aman dan kasih sayang, oleh karena Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud. Dia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia karena sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya.

Gambaran kodrat manusia menurut Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.

Menurut Allport kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang neurotis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, tetapi orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanan-kanak. Segi pandang yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak.

Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang dan kerena itu sistem dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.

• Motivasi pada Pribadi yang Sehat

Allport percaya bahwa masalah yang sangat penting bagi para ahli psikologi yang memperlajari kepribadian ialah usaha untuk menerangkan motivasi. Menurut Allport, motif-motif seorang dewasa bukan perpanjangan atau perluasan motif-motif masa kanak-kanak. Motif-motif orang dewasa secara fungsional otonom terhadap masa kanak-kanak , yakni motif-motif itu tidak tergantung pada keadaan-keadaan asli.

“Kodrat intensional” (intentional nature) kepribadian sehat (perjuangan ke arah masa depan) mempersatukan dan mengintegrasikan seluruh kepribadian. Kendati mungkin seseorang ditimpa oleh masalah-masalah dan konflik-konflik (dan bahkan kepribadian yang sehat tidak sama sekali bebas dari masalah-masalah), kepribadiannya dalam arti tertentu dapat menjadi utuh dengan mengintegrasikan semua seginya untuk mencapai tujuan-tujuan dan intensi-intensi.
Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus-menerus akan variasi, sensasi dan tantangan-tantangan baru. Mereka tidak suka akan hal yang rutin dan mencari pengalaman baru. Mereka mengambil resiko, berspekulasi dan menyelidiki hal baru. Allport percaya melalui pengalaman dan resiko yang yang menimbulkan tegangan ini, manusia dapat tumbuh.

• Kriteria Kepribadian yang Matang
Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.

1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika diri berkembang maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Pertama, diri berpusat pada individu, kemudian ketika lingkaran pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas meliputi nilai-nilai dan cita-cita yang abstrak. Ketika orang berkembang menjadi matang maka, dia mengembangkan perhatian-perhatian diluar diri. Akan tetapi tidak cukup hanya berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang diluar dirinya oleh karena itu, orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh.
Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktifitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Diri akan menjadi tertanam dalam aktifitas yang penuh arti dan aktifitas ini menjadi perluasan perasaan diri.

2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport membedakan 2 macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain yaitu, kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu.
Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak, partner, dan teman akrab. Syarat lain bagi kapasitas untuk keintiman ialah suatu perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
Hubungan cinta dari orang-orang yang neurotis dengan hubungan cinta dari kepribadian-kepribadian yang sehat mempunyai perbedaan. Orang yang neurotis harus menerima cinta jauh lebih banyak dari pada kemampuan mereka untuk memberinya. Cinta dari orang yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
Tipe kehangatan yang kedua, perasaan terharu adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Orang yang matang sabar terhadap tingkah laku orang-orang lain dan tidak mengadili atau menghukumnya. Orang yang sehat mengakui kelemahan manusia dan mengetahui bahwa dia memiliki kelemahan yang sama. Akan tetapi orang neurotis tidak sabar dan tidak mampu memahami sifat universal dari pengalaman-pengalaman dasar manusia.

3. Keamanan emosional
Kualitas utama dari kepribadian yang sehat adalah penerimaan diri. Kepribadian yang sehat menerima semua segi yang ada dari mereka, termasuk kelemahan dan kekurangan secara pasif pada kelemahan dan kekurangan tersebut, mereka juga mampu menerima emosi-emosi manusia dan tidak bersembunyi dari emosi itu, dan mengontrol emosi-emosi mereka sehingga emosi ini tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Akan tetapi orang neurotis menyerah pada emosi apa saja yang dominan pada saat itu. Berkali-kali memperlihatkan kemarahan atau kebencian walaupun perasaan ini mungkin tidak tepat.
Orang yang sehat mampu hidup dengan inti dan segi-segi lain dalam kodrat manusia, dengan sedikit konflik dalam diri mereka atau dengan masyarakat. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah “sabar terhadap kekecewaan”. Hal ini menunjukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan hambatan dari kemauan dan keinginan. Orang yang sehat sabar menghadapi kemunduran, mereka tidak menyerahkan diri pada kekecewaan, tetapi mampu memikirkan cara yang berbeda dan tidak bebas dari perasaan-perasaan tidak aman dan ketakutan-ketakutan, tetapi mereka merasa kurang terancam dan dapat menanggulangi perasaan tersebut dengan lebih baik dari pada orang yang neurotis.

4. Persepsi Realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya, orang yang neurotis kerap kali harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Mereka tidak perlu percaya bahwa orang lain atau situasi semuanya jahat atau baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.

5. Ketrampilan-ketrampilan dan Tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya meneggelamkan diri sendiri didalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukan perkembangan ketrampilan dan bakat tertentu (suatu tingkat kemampuan). Allport juga mengemukakan ada kemungkinan bahwa orang-orang yang memiliki ketrampilan menjadi neurotis. Akan tetapi tidak mungkin menemukan orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan ketrampilan mereka pada pekerjaan mereka.
Komitmen dalam orang sehat begitu kuat sehingga mereka sanggup menenggelamkan semua pertahanan yang berhubungan dengan ego dan dorongan (seperti kebanggaan) ketika mereka terbenam dalam pekerjaan mereka. Pekerjaan ini ada hubungannya dengan tanggung jawab dan kelangsungan hidup yang positif. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesahatan psikologis yang positif tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan melakukannya dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan-keterampilan.

6. Pemahaman Diri
Usaha untuk mengetahui diri secara objektif mulai pada awal kehidupan dan tidak akan pernah berhenti tetapi ada kemungkinan mencapai suatu tingkat pemahaman diri tertentu yang berguna dalam setiap usia. Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negative kepada orang lain. Orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas dari pada orang yang memiliki wawasan diri yang kurang.

7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini “arah”, dan lebih kelihatan pada kepribadian-kepribadian yang sehat dari pada orang yang neurotis. Arah itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan orang itu suatu alasan untuk hidup. Tanpa tujuan kita mungkin akan mengalami masalah kepribadian. Menurut Allport mustahil memiliki suatu kepribadian yang sehat tanpa aspirasi dan arah ke masa depan.
Allport menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan) adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Seorang individu dapat memilih diantara berbagai nilai dan nilai itu mungkin berhubungan dengan diri sendiri atau mungkin oleh banyak orang lain. Orang neurotis tidak memiliki nilai atau hanya memiliki nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara. Nilai ini tidak tetap atau cukup kuat untuk mengikat atau mempersatukan semua segi kehidupan.
Suara hati juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati yang matang dan yang tidak matang. Suara hati yang matang sama seperti suara kanak-kanak yang patuh penuh pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak ke dalam masa dewasa. Suara hati yang tidak matang bercirikan perasaan “harus” dan bukan “sebaiknya”. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang-orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau nilai-nilai etis.

• Referensi :
Schultz, Duane, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat, Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1997).