Senin, 08 November 2010

JEJARING SOSIAL

Contoh 5 Situs Jejaring Sosial

1. Facebook
Facebook atau disingkat FB adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang Mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini. Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-e apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, facebook memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
Fitur hiburan dalam Facebook disebut aplikasi. Contohnya antara lain permainan video, kuis, dan lain sebagainya.

2. Twitter
Twitter adalah sebuah situs mikroblog dan situs web jejaring sosial yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan "pembaharuan" berupa tulisan teks dengan panjang maksimum 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, atau aplikasi seperti Twitterrific dan Twitbin. Twitter didirikan pada Maret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp. Kata twitter secara harfiah berarti 'berkicau'.Situs ini mempunyai konsep blog mikro dalam penggunaannya. Di Indonesia situs jejaring sosial ini mempunyai pengguna aktif yang cukup banyak.Kesuksesan Twitter membuat banyak situs lain meniru konsepnya, kadang menawarkan layanan spesifik lokal suatu negara atau menggabungkan dengan layanan lainnya. Suatu sumber bahkan menyebutkan bahwa paling tidak ada 111 situs web yang memiliki layanan mirip dengan Twitter

3. Friendster
Friendster, yang ide penamaannya berasal dari nama Napster, adalah sebuah situs web jejaring sosial yang memberikan fasilitas untuk membuat profil dan kemudian mengisi data dirinya untuk kemudian mendapatkan akun di Friendster. Dalam Friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita dan teman dari teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri.
Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan sekarang sudah melewati masa beta test. Sejak awal 2005, Friendster juga telah memulai fitur blog. Saat ini Friendster telah menginternasionalisasi bahasanya yang semula hanya bahasa Inggris, saat ini telah tersedia bahasa Indonesia, bahasa Tionghoa, bahasa Spanyol, bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa Vietnam, bahasa Malaysia.
Sejak Desember 2009 MOL Malaysia telah membeli Friendster seharga AS$ 100 juta.

4. MySpace
MySpace adalah situs web jejaring sosial populer yang menawarkan jaringan antar teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik, dan video untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia. MySpace adalah tempat untuk mempromosikan band baru. Markas situs ini terletak di Beverly Hills, California, Amerika Serikat.

5. Multiply
Multiply.com menyediakan layanan blog. Blog yang di-posting ke Multiply.com dapat secara otomatis diteruskan ke akun LiveJournal, Blogger atau TypePad. Dimungkinkan pula untuk mem-posting via surat elektronik atau MMS. Pengguna juga dapat memberikan komentar terhadap sebuah film atau buku, dan pengguna juga dapat berbagi jadwal acara berdasarkan kalender.

Dampak negatif dan positif dari jejaring sosial :

DAMPAK NEGATIF:
1. Seseorang akan menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.

2. Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.

3. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja rentan terhadap sensasi.

4. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.

5. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.

6. Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru dikenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.

7. Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.

DAMPAK POSITIF:
1. Memperluas pergaulan dan jaringan pertemanan

2. Sebagai media promosi dalam bisnis.

3. Situs jejaring sosial membuat menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati. misalnya memberikan perhatian pada saat temannya berulang tahun, mengomentari foto, video, status teman mereka dan menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

4. Dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti ini.

5. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena disini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.


Tulisan ini diambil dari :
~ http://terselubung.blogspot.com/2010/04/5-situs-jejaring-sosial-terfavorit.html

~ http://ictfiles.com/detail/FYI/2010/03/21/pengaruh_situs_jejaring_sosial_facebook_twitter_terhadap_para_penggunanya

~ http://blog.kiosdigital.net/2010/04/dampak-jejaring-sosial-bagi-anak-dan.html

Jumat, 05 November 2010

Internet Dan Anak

Amelia Resky/ Maemelia@ymail.com

Bachty Halomoan S/Bachtysiagian@yahoo.com

Fadil Wahyu adhitama/ Fadil_adhitama@yahoo.com

Ratna Sari Fauziah/ Gratna_Niezz@yahoo.com

Siti Allia N.K/ alliaklarina@ymail.com


Internet adalah lingkungan Virtual yang luas . Anak – anak dapat mengakses kekayaan informasi tentang banyak topik. Disana mereka dapat berbagi pengalaman dan minat untuk mendobrak hambatan budaya. Anak – anak juga dapat mendengarkan music dari seluruh dunia. Selain itu setiapa anak dapat mudah mengakses game , baik itu game yang menguji keterampilan da koordinasi. Adapun bahaya yang dapat merenggut masa- masa kanak – kanak mereka yaitu akses pornografi dan kekerasan.

Bahaya Akses pornografi ini harus kita tindak lanjuti dengan Dapat menyaring serta apa saja akses jaringan internet yang dapat mereka buka , agar mereka tidak terjerumus oleh akse- akses berbau pornogarfi serta kekerasan. Jangan sampai anak – anak Indonesia makin diperdaya oleh lingkungan Virtual ini.

Adapun beberapa kekuatiran yang sangat berbahaya bagi perkembangan masa pertumbuhan anak – anak karena internet dapat diakses secara bebas serta dapat menghancurkan pola prilaku dan sifat – sifat anak Indonesia yang sangat polos serta mereka merupakan korban dari predator seksual dan cyber – bullies.

Kemudian daripada itu penggunaan internet di negara maju dan berkembang semakin pesat dan yang paling mengagetkan adalah penggunaan ini dipakai oleh beberapa juta anak di Dunia. Selain itu pemakain mereka sangat berlebihan, ini sangatlah bahaya ,apalagi anak-anak mengakses internet dari usia dini. Terutama anak-anak mengakses internet melalui world wide web. anak-anak menggunakan web untuk mengakses sumber informasi melalui pencarian web dan situs web browsing preferen; berkomunikasi menggunakan e-mail, instant messaging, diskusi, dan akses musik, video, dan permainan komputer Sumber daya ini memungkinkan orang tua untuk membatasi anak-anak kontak e-mail dan program secara otomatis menyaring konten dipertanyakan dan spam. hampir semua e-mail lain layanan memungkinkan mengatur filter tetapi sumber daya anak zaman ini menarik bagi orang tua yang tidak merasa percaya diri memodifikasi program preferensi dan pilihan.SimakBaca secara fonetik

Walaupun sumber daya anak berorientasi internet meningkat dalam jumlah dan popularitas, mengingat sifat tidak terorganisir dan yang tidak diatur internet, mereka tidak sangat mudah dan anak-anak masih mungkin terpapar secara tidak sengaja ke konten pantas. juga, sebagian besar sumber daya yang terlalu ketat, misalnya, karena konten "dewasa" dari beberapa artikel ensiklopedia, anak-anak tidak dapat mengakses sumber daya di mana-mana seperti ensiklopedia buku dunia melalui banyak sumber daya yhe. akhirnya, dan mungkin yang paling penting, secara pasif membatasi anak-anak akses ke informasi mungkin pantas dan sumber daya di internet, anak-anak tidak dapat belajar untuk secara aktif menilai dan mengevaluasi informasi internet.

Yang tidak diinginkan paparan pornografi dan kebencian

Sangat sedikit penelitian telah dilakukan pada pengaruh pada anak-anak dari pornografi dan benci situs di internet. pornografi adalah hebat sampai lazim internet, gambar pornografi yang tersedia di jutaan situs web dan melalui ratusan ribu sumber internet. sementara materi pornografi umumnya cukup jelas dan mudah disepakati, benci adalah lebih berbahaya, membenci bisa sulit untuk menemukan dan menentukan.

Sangat sedikit penelitian mengenal efek dari pornografi pada anak yang membuka situs pornografi. Pornografi secara umum terdapat diseluruh internet ; gambar pornografi tersedia milyaran di dalam website dan mungkin ratusan bahkan ribuan dari sumber internet.

Banyak cara anak - anak untuk mengakses pornografi dengan cara disengaja dan tidak disengaja. Anak-anak bisa mengakses pornografi melalui pencarian website (misal: pencarian tentang seks dari google) atau melalui alamat yang memungkinkan. Bagaimanapun anak-anak sangat menyukai akses pornografi yang tidak disengaja. Penyebar pornografi dapat membuat email-email yang tidak berguna atau mengajak penerima untuk mengakses pornografi.

Semakin banyak berita yang melibatkan anak-anak karena internet. Orang tua menjadi merasa prihatin karena anak-anak mereka semakin jauh dari rumah, karena anak-anak semakin masuk ke dalam lingkungan internet.Sejumlah anak-anak yang dilaporkan sebagai korban pelecehan internet mereka juga melaporkan sebagai pelaku pelecehan internet.

Dalam ringkasan, penelitian tentang penggunaan internet dan terjadinya kekerasan sangat erat . Mengakses internet lebih banyak dampaknya terhadap kekerasan dan pelecehan trehadap anak-anak. Bagaimanapun, dari kejadian tersebut dapat lebih menghancurkan korban pada anak.

Ada beberapa pendekatan efek-efek merusak yang telah digunakan untuk melindungi anak-anak dari internet. salah satu pendekatan adalah untuk mengatur bahan apa yang dapat didistribusikan internet bertindak sebagai online telah disahkan oleh kongres negara bersatu pada tahun 1998, melarang penyedia layanan internet komersial dari distribusi tidak pantas untuk anak di bawah umur. meskipun undang-undang ini belum pernah diambil karena berpengaruh tantangan terhadap pengadilan,undang-undang melanggar hak amandemen pertama untuk kebebasan berbicara, banyak negara telah membuat hukum yang sama. dalam menanggapi hukum potensial, situs pornografi banyak ditutup, hanya untuk di dominan lain di luar Amerika Serikat.

Hubungan antara niat dan perilaku yang sebenarnya kompleks dan anak-anak tidak mungkin meterjemahkan pengetahuan baru mereka dan sikap terhadap internet untuk perilaku yang aman di internet. solusi perangkat lunak dapat membantu anak-anak belajar untuk mengendalikan perilaku mereka di internet dengan memaksa mereka untuk secara kritis menilai sumber daya internet sebelum menggunakannya hanya sebagai pengasuh anak-anak untuk menyeberang jalan dengan aman. solusi perangkat lunak cerdas dapat dibuat untuk membantu anak-anak menjelajahi internet. dia dari sekedar memblokir sumber daya, versi baru dari perangkat lunak penyaringan memungkinkan akses ke sebagian sumber daya dan mengharuskan anak untuk benar menjawab serangkaian pertanyaan kritis penilaian sebelum melanjutkan ke seluruh sumber daya.

Internet adalah banyak lingkungan virtual tak terbatas dengan banyak kemungkinan untuk perkembangan anak yang positif dan eksplorasi. anak-anak bisa mengunjungi banyak tempat, mengeksplorasi banyak budaya, mencoba banyak teknologi, dan berkomunikasi dengan banyak orang yang berbeda. pengalaman ini membantu anak-anak mengembangkan kognitif dan sosial. internet juga memiliki sisi berkelim. anak-anak bisa terkena pornografi dan benci, dilecehkan, mengintai, dan diculik. dengan memberdayakan anak-anak kita untuk mendapatkan keterampilan penilaian kritis dan menjadi internet bijaksana, kita dapat membantu mereka memperluas pikiran mereka dan dunia aman melalui internet.

Tiga pendekatan telah digunakan untuk melindungi anak-anak dari efek merusak dari internet. Satu pendekatan adalah untuk melegalisasi apa bahan dapat didistribusikan di internet. Perlindungan Anak Online Act (COPA) disahkan oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 1998, melarang penyedia layanan internet komersial dari mendistribusikan konten pantas untuk anak di bawah umur. Meskipun undang-undang ini belum pernah diambil berpengaruh karena tantangan pengadilan bahwa undang-undang melanggar hak Perubahan Pertama kebebasan berbicara, banyak negara telah membuat hukum yang sama. Dalam menanggapi hukum potensial, situs pornografi banyak ditutup, hanya untuk muncul kembali di domain lain host di luar Amerika Serikat.

Seperti disebutkan sebelumnya, pendekatan lain untuk melindungi anak dari bahaya internet telah menjadi pengembangan perangkat lunak untuk menyaring atau memblokir akses anak-anak terhadap sumber daya ofensif. Pada bagian, ini berasal dari undang-undang. Anak-anak Perlindungan Seni Internet (CIPA), disahkan oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 2000, membutuhkan sekolah dan perpustakaan umum untuk menginstal filtering software pada semua komputer dalam rangka memenuhi persyaratan untuk pendanaan federal. Meskipun sebagian CIPA telah tertimpa oleh Mahkamah Agung, berbagai negara telah memberlakukan undang-undang yang sama. Banyak sekolah dan perpustakaan telah menginstal perangkat lunak penyaringan dan perusahaan komersial seperti Nanny Bersih dan Cyber Sitter ekstensif terlibat dalam program penyaringan kepada orang tua mereka .

Simak
Baca secara fonetik

Keduanya atau pendekatan ini, aturan-aturan konten hukum dan konten memblokir, muncul untuk melindungi anak dengan mencoba untuk mencegah akses ke konten yant tidak disetujui. Bagaimanapun , tidak satupun berhasil. Internet adalah terlalu besar kepada polisi semua sumber daya yang pantas, sebagai salah satu situs menutup turun lagi terbuka, sering di negara lain yang kebal terhadap undang-undang. Menyaring software tidak bisa memblok konten yang tidak pantas tanpa saverely membatasi konten diakses. Richardson et al (2002) menemukan bahwa penyaringan perangkat lunak secara signifikan blok akses ke topik kesehatan yang penting untuk anak-anak dan remaja, mulai dari kondom dan penyakit menular seksual untuk diet dan depresi. Demikian pula, Laporan Consunier ("Filtering Perangkat Lunak." 2005) studi tentang penyaringan perangkat lunak menemukan bahwa perangkat lunak yang paling diblokir pornografi sangat baik tetapi juga asuhan seks diblokir dan situs gender. Perangkat lunak ini juga diblokir membenci buruk, yang memungkinkan hasil pada terorisme, senjata-keputusan, dan kekerasan, sementara memblokir sumber daya pendidikan narkoba. Ise dari penyaringan perangkat lunak juga tidak muncul untuk mencegah ajakan seksual yang tidak diinginkan (Mitchell et al 2001.). Selain itu, baik undang-undang atau perangkat lunak kredit penyaringan anak-anak dengan kapasitas untuk menilai dan menyaring konten yang dilarang pada mereka sendiri.

Sebuah paling sukses ketiga, dan kemungkinan, pendekatan adalah untuk mengajar anak-anak untuk secara kritis menilai sendiri. kemampuan berpikir kritis menggarisbawahi hampir semua keputusan tugas dan perlu diajarkan dan umum di berbagai domain, dari membuat pilihan makan sehat, untuk membuat keputusan yang tepat tentang perilaku seksual, pembelian, dan mengumpulkan informasi

Anak-anak menjadi lebih kritis terhadap informasi yang mereka temukan di internet ketika mereka mengembangkan, namun mereka masih mengandalkan internet sebagai sumber informasi yang penting. Sebagai bagian dari penelitian yang lebih besar (Varnhagen, data tidak dipublikasikan), kami meminta siswa di tahun kedelapan dan sebelas kelas dan universitas yang pertama dari tiga sumber, artikel ensiklopedia, koran, atau Web, kemungkinan besar untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya. Hampir tiga-perempat anak-anak kelas delapan menunjukkan bahwa Web adalah sumber yang paling dapat dipercaya dar informasi sementara kurang dari siswa kelas XI dan satu-seperlima dari mahasiswa diperingkat informasi dari Web untuk menjadi yang paling dapat dipercaya. Terlepas dari keyakinan mereka tentang hal yang dapat dipercaya, bagaimanapun, hampir semua siswa menunjukkan bahwa mereka menggunakan informasi dari Web dalam menulis laporan sekolah.

Kritis penilaian karena hal internet membutuhkan anak-anak untuk menilai penulis dan host dari sumber daya Internet; tujuan dan target pembaca untuk sumber daya, akurasi, objektivitas, kelengkapan, dan mata uang suatu informasi, dan relevansi sumber daya Internet untuk mereka kebutuhan (Varnhagen, 2002). Misalnya, mencari informasi awal remaja di Web tentang jerawat perlu menilai penulis: adalah penulis yang berilmu? Jika penulis memiliki pengetahuan, informasi tersebut mungkin secara keseluruhan menjadi lebih kredibel daripada jika penulis memiliki pengetahuan terbatas jerawat.

Para remaja juga perlu menentukan tujuan dan sasaran dari sumber: apakah sumber daya iklan produk? Sebuah sumber informasi medis? Sebuah kisah istri tua? Seseorang keyakinan? iklan Produk bias terhadap mempengaruhi dan keputusan pembelian. Sebuah sumber daya dengan tujuan pf memberikan informasi medis: Bagaimana akurat adalah nasihat? Apakah informasi berdasarkan informasi medis obyektif? Apakah lengkap? Apakah up-to-date? Informasi jerawat telah berubah selama beberapa tahun terakhir, penelitian medis terbaru menunjukkan bahwa agen draying lebih cenderung mengkritik kulit dan mengakibatkan jaringan parut. Selain itu, anak harus menentukan apakah sumberdaya sangat relevan dengan kebutuhan nya.

Tidak perlu dikatakan, anak-anak sangat tidak mungkin untuk melakukan semacam penilaian yang luas dari banyak dari jutaan atau sumber daya yang dihasilkan dari mencari informasi tentang jerawat. Memang, Brem et al., (2001) menemukan bahwa remaja mengevaluasi situs Web secara ilmiah valid dan kebohongan sangat kritis dari informasi yang mereka ditemukan. Sebagai contoh, para siswa lebih mengandalkan fitur permukaan, seperti jumlah link ke situs lain, dalam evaluasi mereka informasi. Meskipun mereka mengakui bahwa beberapa penulis memiliki motif tersembunyi. Seperti untuk menjual atau membujuk, motif penulis tidak mungkin untuk mempengaruhi pelaporan yang akurat informasi.

Anak-anak mungkin bahkan cenderung untuk mempertimbangkan secara kritis menilai jenis sumber daya internet, seperti permainan, chatting, pesan intanst, musik, dan video. Misalnya, anak-anak mungkin lebih cenderung tertarik pada sebuah game internet berdasarkan daya tarik visual dan auditori daripada mereka untuk menilai tuan rumah potensial untuk down load virus atau keakuratan facebook diberikan pada kinerja. Mereka tidak akan menganggap seorang teman yang baru bertemu di ruang chat yang menyatakan kepentingan bersama adalah orang lain selain rekan. Mereka cenderung untuk men-download langsung video musik terbaru selundupan dari virus video mempertimbangkan apa yang mungkin membawa dengan itu.

Anak-anak perlu belajar secara kritis menilai sumber daya dan komunikasi yang mereka temui di internet. Pustakawan dan guru sekolah telah mengembangkan sejumlah sumber daya literasi informasi untuk membantu anak-anak belajar untuk secara kritis menilai sumber daya informataional (Schrock, 2001). Sebagai contoh, "Pedoman Kathy Schrock untuk pendidikan "(http:/school.discovery.com/schrockguide/eval.html), salah satu sumber tertua dan paling terkenal, menyediakan satu set pertanyaan ya / tidak untuk anak-anak dari berbagai usia untuk digunakan sebagai mereka menemukan dan mengevaluasi informasi; lebih tua, tinggi usia sekolah remaja didorong untuk kritis menilai konten dan aouthority ot informasi.

Simak
Baca secara fonetik

Selain itu hubungan antara niat dan perilaku yang sebenarnya kompleks (bdk. Ajzen, 2001), bagaimanapun, dan anak-anak tidak dapat menerjemahkan pengetahuan baru mereka dan sikap terhadap internet terhadap perilaku yang aman di internet. solusi perangkat lunak dapat membantu anak-anak belajar mengendalikan perilaku mereka di internet dengan memaksa mereka untuk secara kritis menilai sumber daya internet sebelum menggunakannya. Sama seperti mengajar pengasuh anak-anak untuk menyeberang jalan dengan aman, solusi cerdas perangkat lunak dapat dibuat untuk membantu anak-anak menjelajahi internet. Daripada hanya memblokir sumber daya, versi baru dari perangkat lunak penyaringan memungkinkan akses ke sebagian sumber daya dan membutuhkan anak untuk benar menjawab serangkaian pertanyaan kritis penilaian sebelum melanjutkan ke seluruh sumber daya. Seorang yang cerdas "buddy" aplikasi bisa menunjukkan pasca menyakitkan kita pr komunikasi berpotensi tidak aman. Sampai solusi perangkat lunak cerdas dikembangkan, aplikasi checklist sederhana dapat dibuat untuk mengapung di atas browser internet dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penilaian kritis yang membantu anak-anak berhenti dan berpikir seperti mereka mengeksplorasi internet. Alat seperti ini akan membantu anak-anak belajar untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari dari judul, sumber-sumber pengajaran, dan intenet kegiatan keselamatan dan permainan ke dunia maya nyata internet.

Internet adalah lingkungan virtual tak terbatas dengan banyak kemungkinan untuk perkembangan anak yang positif dan eksplorasi. Anak-anak bisa mengunjungi banyak tempat, mengeksplorasi banyak budaya, mencoba banyak teknologi dan berkomunikasi dengan banyak orang yang berbeda. Pengalaman ini membantu anak-anak mengembangkan kognitif dan sosial. Internet juga memiliki sisi berkelim. Anak-anak bisa terkena pornografi dan benci dilecehkan, mengintai, dan diculik. Dengan memberdayakan anak-anak kita untuk keterampilan penilaian gandum kritis dan menjadi internet-bijaksana, kami dapat membantu tehm memperluas pikiran mereka dan dunia aman melalui internet.

Sabtu, 02 Oktober 2010

PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET

Menggunakan internet untuk pendidikan itu bagus, karena memudahkan pelajar-pelajar mengetahui ilmu pengetahuan yang banyak didunia ini, akan tetapi yang perlu kita pahami dunia ini yang mendiami bukan hal-hal yang positif saja, tetapi hal-hal negatifpun ada di dalamnya. Karena berbagai macam informasi ada di internet. Jadi manfaat yang diberikan bagi kita sangat besar, tetapi tergantung kita bagaimana cara kita mengolah informasi yang kita dapatkan itu.
Dampak positif dan negative dari menggunakan internet, yaitu :
Dampak Positif :
• Wawasan menjadi lebih luas
• kemudahan dalam mempelajari berbagai ilmu yang dulunya dianggap mahal dan tidak bisa didapatkan menjadi muda dipelajari.
Dampak Negatif :
• Internet memberikan kebebasan seluas-luasnya untuk anak muda mengetahui tentang banyak hal.
• Internet mengijinkan kemanapun anda mau melangkah, bahkan memperbolehkan anda membuka berbagai situs yang jelek (porno) untuk di download dan di tonton.
• Hal-hal yang bias anda lakukan diinternet yang bersifat negatif, yaitu :
 Pornografi
 Violence dan gore
 Penipuan
 Carding
 Perjudian




Internet merupakan produk teknologi informasi yang mampu berkembang pesat melewati batas negara dan berbagai sendi kehidupan manusia. Dunia pendidikan adalah satu bidang yang memanfaatkan internet secara luas untuk kepentingan peningkatan kualitas suatu institusi pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa dan negara. Tanpa pendidikan yang baik, sulit untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik secara lahir maupun batin. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi dan menentukan kemajuan dan perkembangan pendidikan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi perkembangan dunia pendidikan, yaitu kehadiran internet. Internet atau international networking adalah media komunikasi jarak jauh dan informasi dengan menggunakan satelit.
Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, salah satunya termasuk data dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan konvensional di lembaga pendidikan tinggi.

Selain itu manfaat yang ditimbulkan dari kehadiran internet bagi pendidikan antara lain :
1. Mempercepat dan mempermudah alih ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Proses pembelajaran lebih menarik. Melalui internet pembelajaran tidak monoton dan jenuh karena dalam internet ada hal-hal baru yang variatif dan inovatif.

3. Mendorong siswa untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi.

4. Mempermudah penjelasan konsep. Selama ini dalam materi atau bahan pelajaran disampaikan melalui metode ceramah. Dengan adanya internet, guru bisa menyampaikan konsep atau materi secara audiovisual. Pelajaran lebih nyata dan jelas, sehingga mempermudah pemahaman siswa. Hal ini dapat menghindari kebingungan pada diri siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

5. Pembelajaran lebih konseptual dan up to date (aktual).

6. Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan. Pelaksanaan proses pendidikan harus diusahakan lebih praktis dan cepat. Guru tidak terlalu disibukkan urusan administrasi yang berbelit-belit, sehingga konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya, dalam membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan menyebarluaskan nilai ulangan atau ujian, bisa menggunakan fasilitas komputer (internet). Dengan demikian, internet dapat memperbaiki dan memperlancar administrasi pendidikan.

7. Sebagai perpustakaan elektronik.

8. Mempercepat dan mempermudah komunikasi edukatif antara guru dengan siswa.


KEUNTUNGAN INTERNET BAGI DUNIA PENDIDIKAN

pendidikan yaitu :
1. Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi, bahkan sekarang telah dimungkinkan menggunakan peralatan berbasis multimedia dengan biaya yang relatif murah sehingga dimungkinkan untuk melaksanakan pendidikan jarak jauh.

2. Ketersediaan informasi yang up to date telah mendorong tumbuhnya motivasi untuk membaca dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang terjadi di berbagai belahan dunia.

3. Adanya fasilitas untuk membentuk dan melangsungkan diskusi kelompok (news group) sehingga akan mendorong peningkatan intensitas kajian Iptek.

4. Melalui web pendidikan, proses belajar mengajar dapat dilakukan secara dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan. Semua materi belajar dapat diperoleh dengan mudah pada situs-situs pendidikan yang tersedia. Dengan demikian biaya pendidikan dapat ditekan serendah mungkin karena peserta didik tidak perlu menanggung uang gedung lagi.

5. Melalui e-mail, konsultasi dapat dilakukan secara pribadi antar peserta didik dan pendidik ataupun dengan rekan lainnya.


Sebagian dikarang sendiri dan sebagian sumber didapat dari :
Sumber : Budi Sutedjo Dharma Oetomo,S.Kom, MM , e-Education Konsep, Teknologi, Aplikasi Internet Pendidikan, Penerbit Andi

Kamis, 13 Mei 2010

Tokoh Imajinatif 4P dan Metode Belajar Kreatif di Kelas

Tokoh Imajinatif 4P

1. Abraham Maslow

Abraham H. Maslow (selanjutnya ditulis Maslow) adalah tokoh yang menonjol dalam psikologi humanistik. Karyanya dibidang pemenuhan kebutuhan berpengaruh sekali terhadap upaya memahami motivasi manusia. Sebagian dari teorinya yang penting didasarkan atas asumsi bahwa dalam diri manusia terdapat dorongan positif untuk tumbuh dan kekuatan-kekuatan yang melawan atau menghalangi pertumbuhan (Rumini, dkk. 1993). Maslow berpendapat, bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan jasmaniah-yang paling asasi- sampai dengan kebutuhan tertinggi yakni kebutuhan estetis.

* Kebutuhan Jasmaniah

Kebutuhan jasmaniah seperti makan, minum, tidur dan sex menuntut sekali untuk dipuaskan. Apabila kebutuhan ini terpuaskan, maka muncullah kebutuhan keamanan seperti kebutuhan kesehatan dan kebutuhan terhindar dari bahaya dan bencana.

* Kebutuhan untuk memiliki dan cinta kasih

Seperti dorongan untuk memiliki kawan dan berkeluarga, kebutuhan untuk menjadi anggota kelompok, dan sebagainya. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan ini dapat mendorong seseorang berbuat lain untuk memperoleh pengakuan dan perhatian, misalnya dia menggunakan prestasi sebagai pengganti cinta kasih.

* Kebutuhan harga diri

Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihargai, dihormati, dan dipercaya oleh orang lain.

* Kebutuhan aktualisasi diri

Apabila seseorang telah dapat memenuhi semua kebutuhan yang tingkatannya lebih rendah tadi, maka motivasi lalu diarahkan kepada terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan Psikologi Humanistik (Ratna Syifa’a Rachmahana) untuk mengembangkan potensi atau bakat dan kecenderungan tertentu. Bagaimana cara aktualisasi diri ini tampil, tidaklah sama pada setiap orang. Sesudah kebutuhan ini, muncul kebutuhan untuk tahu dan mengerti, yakni dorongan untuk mencari tahu, memperoleh ilmu dan pemahaman.

Maslow berpendapat adanya kebutuhan estetis, yakni dorongan keindahan, dalam arti kebutuhan akan keteraturan, kesimetrisan dan kelengkapan. Maslow membedakan antara empat kebutuhan yang pertama dengan tiga kebutuhan yang kemudian. Keempat kebutuhan yang pertama disebutnya (kebutuhan yang timbul karena kekurangan), dan pemenuhan kebutuhan ini pada umumnya bergantung pada orang lain. Sedangkan ketiga kebutuhan yang lain dinamakan growth need (kebutuhan untuk tumbuh) dan pemenuhannya lebih bergantung pada manusia itu sendiri. Implikasi dari teori Maslow dalam dunia pendidikan sangat penting. Dalam proses belajar-mengajar misalnya, guru mestinya memperhatikan teori ini. Apabila guru menemukan kesulitan untuk memahami mengapa anak-anak tertentu tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengapa anak tidak dapat tenang di dalam kelas, atau bahkan mengapa anak-anak tidak memiliki motivasi untuk belajar. Menurut Maslow, guru tidak bisa menyalahkan anak atas kejadian ini secara langsung, sebelum memahami barangkali ada proses tidak terpenuhinya kebutuhan anak yang berada di bawah kebutuhan untuk tahu dan mengerti. Bisa jadi anak-anak tersebut belum atau tidak melakukan makan pagi yang cukup, semalam tidak tidur dengan nyenyak, atau ada masalah pribadi / keluarga yang membuatnya cemas dan takut, dan lain-lain.

2. Carl R. Rogers

Carl R. Rogers adalah seorang ahli psikologi humanistik yang gagasan-gagasannya berpengaruh terhadap pikiran dan praktekpsikologi di semua bidang, baik klinis, pendidikan, dan lain-lain. Lebih khusus dalam bidang pendidikan, Rogers mengutarakan pendapat tentang prinsip-prinsip belajar yang humanistik, yang meliputi hasrat untuk belajar, belajar yang berarti, belajar tanpa ancaman, belajar atas inisiatif sendiri, dan belajar untuk perubahan (Rumini,dkk. 1993).

Adapun penjelasan konsep masing-masing prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

a. Hasrat untuk Belajar

Menurut Rogers, manusia mempunyai hasrat alami untuk belajar. Hal ini terbukti dengan tingginya rasa ingin tahu anak apabila diberi kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan. Dorongan ingin tahu untuk belajar ini merupakan asumsi dasar pendidikan humanistik. Di dalam kelas yang humanistik anak-anak diberi kesempatan dan kebebasan untuk memuaskan dorongan ingin tahunya, untuk memenuhi minatnya dan untuk menemukan apa yang penting dan berarti tentang dunia di sekitarnya.

b. Belajar yang Berarti

Belajar akan mempunyai arti atau makna apabila apa yang dipelajari relevan dengan kebutuhan dan maksud anak. Artinya, anak akan belajar dengan cepat apabila yang dipelajari mempunyai arti baginya.

c. Belajar Tanpa Ancaman

Belajar mudah dilakukan dan hasilnya dapat disimpan dengan baik apabila berlangsung dalam lingkungan yang bebas ancaman. Proses belajar akan berjalan lancer manakala murid dapat menguji kemampuannya, dapat mencoba pengalaman-pengalaman baru atau membuat kesalahan-kesalahan tanpa mendapat kecaman yang bisaanya menyinggung perasaan.

d. Belajar atas Inisiatif Sendiri

Belajar akan paling bermakna apabila hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri dan melibatkan perasaan dan pikiran si pelajar. Mampu memilih arah belajarnya sendiri sangatlah memberikan motivasi dan mengulurkan kesempatan kepada murid untuk “belajar bagaimana caranya belajar” (to learn how to learn ). Tidaklah perlu diragukan bahwa menguasai bahan pelajaran itu penting, akan tetapi tidak lebih penting daripada memperoleh kecakapan untuk mencari sumber, merumuskan masalah, menguji hipotesis atau asumsi, dan menilai hasil. Belajar atas inisiatif sendiri memusatkan perhatian murid baik pada proses maupun hasil belajar. Belajar atas inisiatif sendiri juga mengajar murid menjadi bebas, tidak bergantung, dan percaya pada diri sendiri. Apabila murid belajar atas inisiatif sendiri, ia memiliki kesempatan untuk menimbang-nimbang dan membuat keputusan, menentukan pilihan dan melakukan penilaian. Dia menjadi lebih bergantung pada dirinya sendiri dan kurang bersandar pada penilaian pihak lain. Di samping atas inisiatif sendiri, belajar juga harus melibatkan Psikologi Humanistik … (Ratna Syifa’a Rachmahana) semua aspek pribadi, kognitif maupun afektif. Rogers dan para ahli humanistik yang lain menamakan jenis belajar ini sebagai belajar dengan seluruh pribadi, belajar dengan pribadi yang utuh. Para ahli humanistik percaya, bahwa belajar dengan tipe ini akan menghasilkan perasaan memiliki (feeling of belonging ) pada diri murid. Dengan demikian, murid akan merasa terlibat dalam belajar, lebih bersemangat menangani tugas-tugas dan yang terpenting adalah senantiasa bergairah untuk terus belajar.

e. Belajar dan Perubahan

Prinsip terakhir yang dikemukakan oleh Rogers ialah bahwa belajar yang paling bermanfaat ialah bejar tentang proses belajar. Menurut Rogers, di waktu-waktu yang lampau murid belajar mengenai fakta-fakta dan gagasan-gagasan yang statis. Waktu itu dunia lambat brerubah, dan apa yang diperoleh di sekolah sudah dipandang cukup untuk memenuhi tuntutan zaman. Saat ini perubahan merupakan fakta hidup yang sentral. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi selalu maju dan melaju. Apa yang dipelajari di masa lalu tidak dapat membekali orang untuk hidup dan berfungsi baik di masa kini dan masa yang akan datang. Dengan demikian, yang dibutuhkan saat ini adalah orang yang mampu belajar di lingkungan yang sedang berubah dan akan terus berubah.

3. Arthur Combs

Perasaan, persepsi, keyakinan dan maksud merupakan perilaku-perilaku batiniah yang menyebabkan seseorang berbeda dengan yang lain. Agar dapat memahami orang lain, seseorang harus melihat dunia orang lain tersebut, bagaimana ia berpikir dan merasa tentang dirinya. Itulah sebabnya, untuk mengubah perilaku orang lain, seseorang harus mengubah persepsinya. Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi karena tidak adanya kesediaan seseorang melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai akibat dari adanya sesuatu yang lain, yang lebih menarik atau memuaskan. Misalkan guru mengeluh murid-muridnya tidak berminat belajar, sebenarnya hal itu karena murid-murid itu tidak berminat melakukan apa yang dikehendaki oleh guru. Kalau saja guru tersebut lalu mengadakan aktivitasaktivitas yang lain, barangkali murid-murid akan berubah sikap dan reaksinya (Rumini, dkk. 1993). Sesungguhnya para ahli psikologi humanistik melihat dua bagian belajar, yaitu diperolehnya informasi baru dan personalisasi informasi baru tersebut. Adalah keliru jika guru berpendapat bahwa murid akan mudah belajar kalau bahan pelajaran disusun dengan rapi dan disampaikan dengan baik, sebab arti dan maknanya tidak melekat pada bahan pelajaran itu; murid sendirilah yang mencerna dan menyerap arti dan makna bahan pelajaran tersebut ke dalam dirinya. Yang menjadi masalah dalam mengajar bukanlah bagaimana bahan pelajaran itu disampaikan, tetapi bagaimana membantu murid memetik arti dan makna yang terkandung di dalam bahan pelajaran tersebut, yakni apabila murid dapat mengaitkan bahan pelajaran tersebut dengan hidup dan kehidupan mereka, guru boleh bersenang hati bahwa missinya telah berhasil. Semakin jauh hal-hal yang terjadi di luar diri seseorang (dunia) dari pusat lingkaran lingkaran (persepsi diri), semakin kurang pengaruhnya terhadap seseorang. Sebaliknya, semakin dekat hal-hal tersebut dengan pusat lingkaran, maka semakin besar pengaruhnya terhadap seseorang dalam berperilaku. Jadi jelaslah mengapa banyak hal yang dipelajari oleh murid segera dilupakan, karena sedikit sekali kaitannya dengan dirinya.

4. Aldous Huxley

Manusia memiliki banyak potensi yang selama ini banyak terpendam dan disia-siakan. Pendidikan diharapkan mampu membantu manusia dalam mengembangkan potensi-potensi tersebut, oleh karena itu kurikulum dalam proses pendidikan harus berorientasi pada pengembangan potensi, dan ini melibatkan semua pihak, seperti guru, murid maupun para pemerhati ataupun peneliti dan perencana pendidikan. Huxley (Roberts, 1975) menekankan adanya pendidikan non-verbal yang juga harus diajarkan kepada siswa. Pendidikan non verbal bukan berwujud pelajaran senam, sepak bola, bernyanyi ataupun menari, melainkan hal-hal yang bersifat diluar materi pembelajaran, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran seseorang. Proses pendidikan non verbal seyogyanya dimulai sejak usia dini sampai tingkat tinggi. Betapapun, agar seseorang bisa mengetahui makna hidup dalam kehidupan yang nyata, mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkah-langkah yang bijaksana. Dengan cara ini seseorang Psikologi Humanistik (Ratna Syifa’a Rachmahana) akan mendapatkan kehidupan yang nikmat dan penuh arti. Berbekal pendidikan non verbal, seseorang akan memiliki banyak strategi untuk lebih tenang dalam menapaki hidup karena memiliki kemampuan untuk menghargai setiap pengalaman hidupnya dengan lebih menarik. Akhirnya apabila setiap manusia memiliki kemampuan ini, akan menjadi sumbangan yang berarti bagi kebudayaan dan moral kemanusiaan.

5. David Mills dan Stanley Scher

Ilmu Pengetahuan Alam selama bertahun-tahun hanya dibahas dan dipelajari secara kognitif semata, yakni sebagai akumulasi dari fakta-fakta dan teori-teori. Padahal, bagaimanapun, praktek dari ilmu pengetahuan selalu melibatkan elemen-elemen afektif yang meliputi adanya kebutuhan akan pengetahuan, penggunaan intuisi dan imajinasi dalam usaha-usaha kreatif, pengalaman yang menantang, frustasi, dan lain-lain. Berdasarkan fenomena tersebut, David Mills dan Stanley Scher (Roberts, 1975) mengajukan konsep pendidikan terpadu, yakni proses pendidikan yang mengikutsertakan afeksi atau perasaan murid dalam belajar. Metode afektif yang melibatkan perasaan telah bisaa diterapkan pada murid-murid untuk pelajaran IPS, Bahasa dan Seni. Sebetulnya ahli yang memulai merintis usaha ini adalah George Brown, namun kedua ahli ini kemudia mencoba melakukan riset yang bertujuan menemukan aplikasi yang lebih real dalam usaha tersebut. Penggunaan pendekatan terpadu ini dilakukan dalam pembelajaran IPA, pendidikan bisnis dan bahkan otomotif. Pendekatan terpadu atau merupakan sintesa dari Psikologi Humanistik –khususnya Terapi Gestalt- dan pendidikan, yang melibatkan integrasi elemen-elemen afektif dan kognitif dalam proses belajar. Elemen kognitif menunjuk pada berpikir, kemampuan verbal, logika, analisa, rasio dan cara-cara intelektual, sedangkan elemen afektif menunjuk pada perasaan, caracara memahami yang melibatkan gambaran visual-spasial, fantasi, persepsi keseluruhan, metaphor, intuisi, dan lain-lain. Tujuan umum dari pendekatan ini adalah mengembangkan kesadaran murid-murid terhadap dirinya sendiri dan dunia sekitarnya, serta meningkatkan kemampuan untuk menggunakan kesadaran ini dalam menghadapi lingkungan dengan berbagai cara, menerima petunjuk-petunjuk internal dan menerima tanggung jawab bagi setiap pilihan mereka. Fungsi guru dalam pendekatan terpadu adalah untuk lebih membebaskan murid dari ketergantungan kepada guru, dengan tujuan akhir mengembangkan responsibilitas murid untuk belajar sendiri. Guru hanya membantu mereka dengan memberikan pilihan-pilihan yang masuk akal bagi pikiran mereka, dan jika perlu guru bisa menolak memberikan bantuan untuk hal-hal yang bisa ditangani oleh murid sendiri.

Lebih jauh, David Mills dan Stanley Scher memaparkan tujuan pendidikan terpadu ini secara detail sebagai berikut :

a. Membantu murid untuk mengalami proses ilmu pengetahuan, termasuk penemuan ide-ide baru, baik proses intelektual maupun afektif.

b. Membantu murid dalam mencapai kemampuan untuk menggali dan mengerti diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya dengan cara yang ilmiah.

c. Meningkatkan pengertian dan ingatan terhadap konsep-konsep dan ide-ide dalam ilmu pengetahuan.

d. Menggali bersama-sama murid, implikasi-implikasi dari aplikasi yang mungkin dari ilmu pengetahuan.

e. Memungkinkan murid untuk menerapkan baik proses maupun pengetahuan ilmiah untuk diri mereka, serta meningkatkan kesadaran murid terhadap dunia mereka dan setiap pilihan yang mereka ambil.

Penerapan metode gabungan antara kognitif dan afektif ini menunjukkan hasil yang lebih efektif dibanding pengajaran yang hanya menekankan aspek kognitif. Para siswa merasa lebih cepat menangkap pelajaran dengan menggunakan fantasi, role playing dan game , misalnya mengajarkan teori Newton dengan murid berperan.


METODE BELAJAR MENGAJAR YANG EFEKTIF DI KELAS

Sebagai calon pendidik yang profesional seorang pendidik harus bisa memiliki ide-ide yang dapat meningkatkan kreativitas dirinya sendiri dan untuk mahasiswa khususnya. Pendidik harus mempunyai jiwa yang sabar dan mau berkorban demi anak didiknya. Pendidik (guru/dosen) harus mempunyai semangat yang tinggi agar mahasiswa memiliki Sumber Daya Manusia yang tinggi, sehingga Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju di Era Globalisasi yang semakin berkembang.

**DEFINISI BELAJAR MENGAJAR YANG KREATIF**

*Meresponi Tantangan

Ada banyak tantangan dalam berbagai kenyataan hidup yang sama besarnya dengan mengajar di kelas. Tantangan ini kemudian diperluas ke dalam konteks pengajaran Kristen. Tujuan penginjilan, pertumbuhan orang Kristen, pelatihan pelayanan, dan perilaku yang serupa dengan Kristus secara terus-menerus membutuhkan pendekatan dan respon yang segar. Suatu respon kreatif terhadap tantangan bisa berupa rencana prosedur yang baru, cara baru untuk menarik minat setiap murid, pengorganisasian masalah yang lebih baik, atau metode pengajaran yang lebih bervariasi.

*Terus Mengembangkan Ide-ide

Kreativitas mungkin didefinisikan sebagai suatu kualitas dimana guru harus mengembangkan ide-ide yang baru dan imajinatif dalam mengajar. Sebenarnya, ide-ide yang diucapkan atau divisualisasikan dalam kegiatan di kelas dapat menjadi sedinamis dan sepenting ide-ide yang dihasilkan oleh para seniman atau musisi. Guru yang memberikan pandangan dan pendekatan baru pada suasana belajar mengajar adalah seorang seniman yang sesungguhnya.

*Kegunaan Imajinasi

Imajinasi biasanya diasosiasikan dengan kegiatan bercerita dalam pendidikan Kristen. Namun, imajinasi yang didedikasikan mendapat tempat di semua aspek pengajaran. Misalnya, guru yang di kelas junior dapat memvisualisasikan singa dalam cerita Daniel atau forum Roma dalam diskusi untuk kelas remaja akan menambah suatu dimensi yang kreatif dalam cara mengajarnya. Dengan melihat tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi pada saat ia dipenjara di Roma, kita mendapat prospektif baru untuk mempelajari kitab tersebut. Berdasarkan fakta-fakta yang alkitabiah, imajinasi memberi daya tarik dan kehidupan dalam pelajaran-pelajaran yang alkitabiah.

Mungkin, ada beberapa orang yang merasa bahwa penggunaan imajinasi tergantung pada kemampuan mereka. Namun, ada dorongan yang kuat pada kemungkinan mengembangkan kekreativitasan imajinasi.

Dr. Ralph J. Hallman menyatakan:

“…kreativitas dapat diajarkan. Kreativitas dapat diajarkan karena proses untuk menjadi kreatif adalah proses mengembangkan seseorang untuk menjadi suatu pribadi. Ini adalah proses yang tidak terikat rantai kebiasaan, rutinitas, dan tekanan. Proses ini adalah proses membentuk lingkungan seseorang, atau secara produktif menghubungkan seseorang dengan orang lain; ini adalah proses mengidentifikasi seseorang dan mendefinisikan keberadaan seseorang itu sendiri. Ini adalah pusat masalah kekreativitasan dan juga pendidikan.”

**PENERAPAN KREATIVITAS**

Kreativitas tetap menjadi suatu konsep yang abstrak jika tidak diterapkan dalam prosedur di kelas. Berikut ini saran-saran dari prinsip-prinsip penerapan.

*Kreatif dalam Metode

Kreativitas dalam metode dapat diterapkan dalam berbagai hal namun semuanya itu berarti keanekaragaman. Guru yang kreatif akan membiarkan dirinya menjadi mirip dengan metode pengajarannya. Metode yang digunakannya akan bervariasi. Ia akan menggabungkan metode- metode yang ada. Ia akan mengenalkan cara-cara berkomunikasi yang sebelumnya belum pernah digunakan dan ia akan mencarinya dengan membaca, bertemu dengan orang lain, dan melakukan percobaan agar cara mengajarnya tetap segar dan hidup.

*Kreatif dalam Fasilitas Ruangan

Tampilan fisik ruang kelas memberikan kesempatan untuk berkreativitas. Contohnya, penggunaan lingkaran, setengah lingkaran, kelompok kecil, atau mungkin menyingkirkan seluruh meja dan kursi di beberapa kelompok anak mungkin bisa memberikan suatu sentuhan kreativitas terhadap setting ruang kelas tersebut. Ini mungkin dapat mengubah perilaku anak di dalam kelas pada saat mengikuti pelajaran. Demikian pula dengan penggunaan gambar-gambar, majalah dinding, dan cat-cat yang berwarna segar yang juga memberikan kesempatan berkreasi yang potensial.

*Kreatif dalam Memberikan Tugas

Banyak orang yang akan memperdebatkan tentang keuntungan memberi tugas kepada murid untuk menyiapkan pelajaran melalui beberapa jenis cara belajar di luar sekolah. Namun, ada masalah yang sangat penting tentang bagaimana belajar di luar sekolah itu dapat dimotivasikan dalam pengajaran di gereja. Ada tantangan untuk guru yang kreatif. Ia tidak puas dengan “membaca bab dalam buku”, tetapi ia akan mencoba untuk membangun motivasi dan keinginan dari dalam.

**KUALITAS GURU YANG KREATIF**

Setiap orang tidak memiliki tingkat kreativitas yang sama meskipun hampir setiap orang memiliki kemampuan tersebut. Di samping ada suatu hubungan yang erat antara kekreativitasan yang tinggi dan kepandaian yang di atas rata-rata, kepandaian bukanlah hal yang penting dalam kreativitas. Kreativitas memiliki beberapa syarat yang umum, yaitu:

*Antusiasme

Antusiasme tidak dapat disamakan dengan kegaduhan atau kegiatan fisik saja. Bagi guru Kristen kreativitas berarti mengutamakan hubungan yang dinamis dengan Tuhan dan firman-Nya. Dari hubungan ini muncullah antusiasme terhadap pengajarannya dan minat yang disalurkan dalam kehendak Tuhan.

*Keterbukaan Pikiran

Orang yang benar-benar kreatif memiliki keterbukaan pikiran terhadap pengalaman. Ia tidak mengartikan setiap pernyataan dan tindakan murid-muridnya dengan cepat menarik kesimpulan. Ia memahami kegagalan-kegagalan yang kadang-kadang dilakukan oleh orang lain ketika mencari penerapan yang tepat terhadap kebenaran Allah. Ia mencari pemecahan yang baru terhadap masalah lama. Ia menghubungkan prinsip-prinsip lama dengan masalah-masalah baru dengan menggunakan cara-cara yang baru dan dengan penekanan-penekanan baru. Ia menerapkan kebijaksanaan pada masa lalu untuk menantang masa depan dengan suatu keinginan untuk mendengarkan orang lain dan membantu mereka dalam menemukan jawaban atas apa yang mereka cari.

*Kepekaan

Orang yang kreatif, baik itu seniman, musisi, maupun guru, adalah orang yang peka terhadap sekelilingnya. Ia pengamat suara, warna, orang, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari di sekeliling kita. Kembali, ini adalah suatu kemampuan yang dapat digali oleh guru yang ingin meningkatkan kekuatan kreativitasnya.

*Pertumbuhan Pribadi

Proses pertumbuhan bagi orang Kristen berlangsung terus-menerus, begitu pula dengan proses belajar bagi seorang guru. Selalu ada waktu bagi guru Kristen untuk mengetahui semua yang diperlukan untuk mengenal murid-muridnya. Guru yang berdedikasi terus bertumbuh kemampuannya, dan potensi kekreativitasannya bertumbuh bersamanya.

** CARA MEMBANGUN KEKREATIVITASAN**

Dengan Latihan-latihan yang dapat meningkatkan kekreativitasan guru harus dilakukan secara rutin. Perhatikan beberapa latihan berikut ini:

1. Mengembangkan Program Membaca yang Baik

Seseorang dapat meningkatkan kreativitasnya melalui kosakata dan pola pikir yang dikembangkan dengan membaca yang kreatif. Membaca yang baik melibatkan metode dan isi. Menggarisbawahi, mencatat, dan metode-metode lain untuk mengingat apa yang dibaca mengakibatkan berbagai macam keefektivan dalam membaca. Untuk bacaan yang berisi, pilihlah buku-buku yang memberikan dorongan untuk mengajar, demikian pula dengan terus membaca bahan-bahan Kristen secara berkala.

2. Terapkan Teknik Pemecahan Masalah

Orang yang kreatif mencari cara-cara yang membangun untuk mendekati dan mengatasi masalah. Pendekatan pemecahan masalah yang baik biasanya dengan memfokuskan pada permasalahan, memberikan solusi- solusi, mengevaluasi solusi, memilih solusi yang terbaik, dan melaksanakannya dengan dasar percobaan.

3. Menggunakan Pendekatan “Brainstorming”

Kuantitas sering memberikan dasar bagi kualitas. Sebagai seorang guru, baik sendiri maupun dengan orang lain, daftarlah semua ide-ide yang muncul secara spontan dan tiba-tiba pada suatu subjek khusus, dengan demikian Anda melatih kemampuan mental. Kemudian, karena Anda dapat menyelami sumber dari berbagai macam ide dari pertanyaan yang diberikan, Anda memiliki bidang yang lebih luas untuk dikerjakan daripada hanya mempelajari hal-hal biasa.

4. Lakukan Penilaian yang Berbeda

Menunggu menilai suatu ide sampai ide tersebut menerima masukan menciptakan suasana yang sehat untuk menghasilkan ide-ide lainnya. Guru yang kreatif adalah guru yang mendengarkan ide-ide tanpa menghiraukan pendapat atau reaksi-reaksinya sendiri. Ia tidak pernah menutup pikirannya sendiri dengan dasar bahwa ide-idenya tidak berarti atau tidak berguna. Akhirnya, tentu saja nilai dari ide-ide tersebut harus ditentukan, tetapi mereka terlebih dahulu harus bereaksi yang sewajarnya.

**MENDORONG KEKREATIVITASAN MURID-MURID**

Guru yang memperhatikan kemungkinan untuk berkreativitas biasanya ingin mengembangkan kreativitas murid-muridnya. Ia ingin mendorong ide-ide yang imajinatif dan baru dan pada akhirnya menyuruh murid- muridnya untuk dapat memecahkan masalah mereka sendiri melalui penerapan yang tepat dari prinsip-prinsip firman Allah. Beberapa kualitas harus menjadi ciri dari suasana pengajaran jika kreativitas yang demikian akan dikembangkan pada murid-murid.

1. Perhatian (empati) sebagai Bagian dari Seorang Guru

Cobalah untuk melihat berbagai hal dari sudut pandang seorang murid. Sebuah pepatah kuno Indian mengatakan bahwa tidak ada Indian yang berani memberikan komentar tentang perilaku saudara laki-lakinya sampai ia dapat menghidupi dirinya sendiri setidaknya selama satu minggu. Guru yang akan membantu murid-muridnya bertumbuh harus tahu beberapa masalah di rumah dan kesulitan-kesulitan murid-muridnya, demikian pula dengan memahami ciri-ciri kelompok usia anak tersebut.

2. Keragaman Suasana dalam Mengajar

Seperti yang telah disebutkan, keragaman adalah salah satu ciri-ciri yang dapat diteliti untuk dapat mengajar dengan kreatif. Guru yang akan mengendalikan murid-muridnya tidak dapat hanya memberikan catatan yang sama atau menggunakan pendekatan yang sama selama berminggu-minggu. Harus ada perubahan, harus ada penyegaran situasi di dalam kelas.

3. Toleransi dalam Kegiatan Kelas

Pertumbuhan kreativitas murid didorong oleh suasana kelas yang mengizinkan terjadinya kesalahan. Guru yang bijaksana senang memimpin murid-muridnya untuk membetulkan pemikiran mereka daripada tiba-tiba dengan kasar memotong diskusi yang tidak sepenuhnya benar. Proses belajar yang kooperatif terjadi bila guru tidak mendominasi atau menghambat kegiatan kelas, guru mengembangkan minat dan inisiatif murid-murid.

4. Penilaian Murid-murid

Murid harus diajari bagaimana menilai ide-ide dan membangun nilai- nilai yang benar. Hal ini melibatkan pandangan yang benar tentang tekanan kelompok teman sebaya dan pemahaman terhadap penerapan Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya, murid-murid harus membangun pola hidup mereka sendiri dan membuat keputusan-keputusan yang mandiri. Dalam hal ini, poin penting yang harus disampaikan guru adalah dengan mengajar yang kreatif yang memperkenalkan situasi kehidupan nyata dan membimbing murid-murid kepada solusi-solusinya sendiri yang alkitabiah. Dalam proses ini guru dengan kesediaan dan pertemuan-pertemuannya melayani sebagai suatu sumber hidup. Guru juga mendorong penggunaan semua materi-materi yang berguna.

Senin, 08 Maret 2010

Pengertian Kreativitas

Kreatifitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan oleh banyak ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sudut pandang para ahli terhadap kreativitas menjadi dasar perbedaan dari definisi kreativitas. Definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity, yaitu dimensi Person,Proses, Press dan Product sebagai berikut :

1. Definisi kreativitas dalam dimensi Person
Definisi pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif.
“Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people” (Guilford, 1950 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
“Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”
(Hulbeck, 1945 dikutip Utami Munandar, 1999)
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.

2. Kreativitas dalam dimensi Process
Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.
“Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in originality of thinking” (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001).
Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi). Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbentuknya kreativitas sebagai berikut :

Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu :

-Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai
pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami.
Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalan waktu yang tidak menentu, bisa lama (berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar (hanya beberapa jam, menit bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya.

-Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti “oh ya”.

-Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita.
Dari dua pendapat ahli diatas memandang kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir).

3. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press
Definisi dan pendekatan kreativitas yang menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Definisi Simpson (1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan internal dengan rumusannya sebagai berikut :
“The initiative that one manifests by his power to break away from the usual sequence of thought”
Mengenai “press” dari lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan yang terlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau perkembangan baru.

4. Definisi Kreativitas dalam dimensi Product
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif.
“Creativity is the ability to bring something new into existence”
(Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas yang dikaji dari empat dimensi yang memberikan definisi saling melengkapi. Untuk itu kita dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi tentang kreativitas dengan acuan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Dari beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti menyimpulkan bahwa :
“Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik)”.

Definisi Operasional Kreativitas :

Kretivitas merupakan : “Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci( suatu gagasan”.(Munandar SCU, 1077)

A. Pribadi yang Kreatif

1. Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Adapun tokoh-tokohnya adalah:
• Sigmund Freud
Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utamadari kreativitas.

• Ernest Kris
Ia menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasaan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.

• Carl Jung
Ia juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Prose inilahyang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.

2. Teori Humanistik
Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.
• Abraham Maslow
Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.



• Carl Rogers
Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan Patoka pribadi seseorang, kemampuan untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep.


B. Teori Pendorong
Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan Kreativitas dapat terwujud dengan adanya dorongan dari diri individu (intrinsic) dan lingkungan (ekstrinsik).
Munandar (2002) menyatakan, pada pribadi yang kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang menunjang seperti lingkungan yang memberikan kesempatan kepada individu untuk menyibukkan diri secara kreatif, maka akan dapat diprediksikan bahwa produk kreatifitasnya akan muncul.
Cropley (dalam Munandar, 2002) meneliti tentang hubungan antara tahap proses kreatif Wallas dan produk yang akan dicapai, dari penelitian tersebut didapatkan hasil perilaku kreatif memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologi yang berinteraksi.
- Internal
Menurut Rogers (dalam Munandar, 2002) faktor internal yang dapat membuat individu kreatif adalah adanya keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation), kemampuan untuk bereksperimen. Ketiga ciri atau kondisi tersebut merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk berkreasi.
- Eksternal
Rogers (dalam Munandar, 2002) mengatakan bahwa psikoterapi dapat menciptakan kondisi dimana individu merasa aman dan bebas psikologinya, hal ini memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.
* Keamanan psikologis dapat dibentuk dengan cara :
• Menerima individu apa adanya,
• Memberikan kepercayaan untuk berkreasi dan berkembang,
• Mendorong pengembangan kreativitas,
• Mengadakan dan mengusahakan evaluasi yang tidak mengancam dan tersembunyi,
• Memberikan pengertian dan berempati.
* Kebebasan psikologis
Dapat dilakukan dengan cara mengizinkan, memberikan kesempatan untuk dapat dengan bebas dalam mengekspresikan secara simbolis pikiran, perasaan.

C. Teori proses kreatif

- Menurut teori Wallas
Proses kreatif, yang diungkapkan oleh Graham Wallace (1926) dalam bukunya ‘The Art of Thought’ yang mengatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu
(1) persiapan; (2) inkubasi; (3) iluminasi, dan (4) verifikasi
Tahap persiapan (preparation), seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berfikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain. Pada tahap persiapan ide datang dan timbul dari berbagai kemungkinan, dan ini dapat berasal dari guru melalui penjelasan atau penyampaian informasi topik materi pelajaran atau dapat pula dari siswa yang sebelumnya telah ditugaskan oleh guru untuk mencari ide atau gagasan yang terkait dengan materi pembelajaran.
Pada tahap inkubasi, kegiatan mencari dan menghimpun data atau informasi tidak dilanjutkan. Inkubasi adalah tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tapi “ mengeramnya “ dalam alam pra-sadar, yaitu dimaksudkan diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang tadi timbul (setelah dieram). Contoh bentuk tahap ini adalah meditasi dan latihan meningkatkan kreativitas.
Tahap iluminasi adalah tahap timbulnya ‘insight’, yaitu saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta proses-proses psikologi yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru. Suatu tingkat penemuan saat inspirasi yang tadi diperoleh, dikelola, digarap, kemudian menuju kepada pengembangan suatu hasil (product development). Pada masa ini terjadi komunikasi terhadap hasilnya dengan orang yang signifikan (dalam hal ini adalah guru atau orang lain yang berkompeten) bagi penentu, sehingga hasil yang telah dicapai dapat lebih disempurnakan lagi.
Tahap verifikasi (verification) atau tahap evaluasi adalah tahap dimana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen (pemikiran kreatif) dan diikuti oleh proses konvergensi (pemikiran kritis). Tahap ini dapat dilakukan misalnya dalam bentuk simulasi dan diskusi hasil penemuan tersebut.





- Teori belahan Otak kiri dan otak kanan
Guilford melihat pada perbedaan proses berpikir:
• A. Kecerdasan (Intelegensi) cenderung berpikir Konvergen: yaitu proses berpikir memusat dengan penekanan pada pencapaian jawaban tunggal yang paling tepat. (Otak Kiri).

• B. Kreativitas cenderung berpikir Divergen, yaitu: proses berpikir menyebar dengan penekanan pada segi kesesuaian. (Otak Kanan).
1. Teori tentang Produk yang kreatif
Tes ini disusun berdasarkan model Struktur Intelek dari Guilford, dengan dimensi operasi berpikir divergen, dimensi konten, dimensi berpikir verbal, dan berbeda dalam dimensi produk. Untuk setiap kategori produk ada satu sub-tes. Ada enam sub-tes, yaitu permulaan kata, menyusun kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang sama, macam-macam penggunaan, dan apa akibatnya. Setiap sub-tes terdiri dari empat butir. Pada bentuk parallel (ada dua bentuk) hanya dua butir. Tes ini seperti tes Guilford mengukur kelancara, kelenturan, orisionalitas, dan elaborasi dalam berpikir. Tahun 1986 telah dilakukan penelitian pembakuan TKV yang menghasilkan nilai baku untuk umur 10 – 18 tahun, dan pengukuran “Creative Questient”.


D. TEORI TENTANG PRODUK KREATIF
Pada pribadi yang kreatif, bila memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang memberi peluang bersibuk diri secara kreatif (proses), maka dapat diprediksikan bahwa produk kreatifnya akan muncul.

1. Cropley (1994) menunjukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif dari Wallas (persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi) dan produk yang psikologis yang berinteraksi : hasil berpikir konvergen memperoleh pengetahuan dan ketrampilan, jika dihadapkan dengan situasi individu menggabungkanyang menuntut tindakan yaitu pemecahan masalah unsur-unsur mental sampai timbul “ konfigurasi”. Konfigurasi dapat berupa gagasan, model, tindakan cara menyusun kata, melodi atau bentuk.
Pemikir divergen (kreatif) mampu menggabungkan unsur-unsur mental dengan cara-cara yang tidak lazim atau tidak diduga. Konstruksi konfigurasi tersebut tidak hanya memerlukan berpikir konvergen dan divergen saja, tetapi juga motivasi, karakteristik pribadi yang sesuai (misalnya keterbukaan terhadap pembaruan unsur-unsur sosial, ketrampilan komunikasi). Proses ini disertai perasaan atau emosi yang dapat menunjang atau menghambat.

2. Model dari Besemer dan Treffirger
Besemer dan Treffirger menyarankan produk kreatif digolongkan menjadi 3 kategori :
a. kebaruan (novelty)
b. pemecahan (resolution)
c. keterperincian (elaboration) dan sintesis

Model ini disebut “Creative Product analiysis Matrix” (CPAM).
a. Kebaruan : sejauh mana produk itu baru, dalam hal jumlah dan luas proses yang baru, teknik baru, bahan baru, konsep baru, produk kreatif dimasa depan.
Produk itu orisinal : sangat langka diantara produk yang dibuat orang dengan pengalaman dan pelatihan yang sama, juga menimbulkan kejutan (suprising) dan juga germinal (dapat menimbulkan gagasan produk orisinal lainnya).

b. Pemecahan (resolution) : menyangkut derajat sejauh mana produk itu memenuhi kebutuhan untuk mengatasi masalah.
Ada 3 kriteria dalam dimensi ini :
- produk harus bermakna
- produk harus logis
- produk harus berguna (dapat diterapkan secara praktis).

c. Elaborasi dan sintesis : dimensi ini merujuk pada derajat sejauh mana produk itu menggabungkan unsur-unsur yang tidak sama / serupa menjadi keseluruhan yang canggih dan koheren.
Ada 5 kriteria untuk dimensi ini :
- produk itu harus organis (mempunyai arti inti dalam penyusunan produk)
- elegan, yaitu canggih (mempunyai nilai lebih dari yang tampak)
- kompleks, yaitu berbagai unsur digabung pada satu tingkat atau lebih
- dapat dipahami (tampil secara jelas)
- menunjukan ketrampilan atau keahlian

Produk itu tidak perlu menonjol dalam semua kriteria. Sebagai contoh tabel dibawah ini yaitu Penilaian Dacey (1989) terhadap tingkat kreativitas penemuan Graham Bell tentang penemuan pesawat telepon.
Penilaian kriteria Terhadap Penemuan Pesawat Telepon
Oleh Graham Bell
Kriteria Tingkat
- Orisinal - Tinggi
- Kejutan - Tinggi
- Germinal - Tinggi
- Bermakna - Tinggi
- Logis - Tinggi
- Berguna - Tinggi
- Organis - Tinggi
- Elegan - Rendah
- Majemuk - Rata-rata
- Dapat dipahami - Tinggi
- Ketrampilan – Rendah

Sumber : JS Dacey. 1989. Fundamental Of Creative
Thinking. New York. Lexington Books. 157

Besemer dan Treffirger mengemukakan masalah dalam penerapan modelnya.
1. Bila kriteria “kegunaan” diterapkan secara ketat, kebanyakan karya seni tidak memenuhi persyaratan ini.

2. Masalah kedua menyangkut dimensi “kebaruan”
Pertanyaan adalah apakah produk itu harus baru untuk seluruh masyarakat atau hanya bagi si pencipta. Jika diterapkan pada anak, kemungkinan besar tidak ada karya yang dapat dinilai kreatif. Namun kebanyakan apakar sependapat bahwa “kebaruan” harus dipertimbangkan dari sudut pengalaman si pencipta. Contoh lukisan anak, jika dinilai dari kriteria orang dewasa, mungkin tidak termasuk kreatif.

3. Model Penilaian Kreativitas Dalam Mengarang
Kita sering kesulitan menilai karya tulis siswa terutama segi kreativitasnya dalam menulis, menggunakan imajinasinya.
Persoalannya bagaimana membantu guru menilai kreativitas siswa dalam mengarang.

4. Keterperincian (Elaborasi, kekayaan)
1. Seperti lukisan dalam cara ekspresi: Jika karangannya hidup dan menarik
2. Emosi : Jika karangan kaya dalam ungkapan perasaan
3. Empati : Jika secara eksplisit mengungkapkan pendapatnya atau pengalaman pribadi
4. Unsur pribadi : Jika subjek melibatkan diri dalam kejadian, mengungkapkan pendapatnya atau pengalaman pribadi

5. Percakapan : menggunakkan kalimat naratif langsung dengan menggunakkan tanda kutip. Namun pada anak kecil penggunaan tanda kutip tidak perlu yang penting adalah adanya kata – kata langsung dari pembicara.

Minggu, 24 Januari 2010

Budaya Indonesia di Dunia Internasional

Indonesia adalah salah satu negara terbesar didunia ini. Karena itu Indonesia mempunyai banyak keanekaragaman budaya dan adat istiadat. Budaya Indonesia di dunia internasional mungkin banyak dikenal luas, mulai dari budaya kebaya, batik dan budaya keramahtamahan yang di tunjukan oleh masyarakat indonesia dan beberapa budaya lainnya yang sangat membanggakan bangsa indonesia.

Budaya Indonesia yang khas dan tak terhitung jumlahnya kadangkala membuat kita tidak menyadari bahwa ada beberapa budaya kita yang di akui oleh negara lain seperti masalah tahun lalu dengan negara Malaysia yang dikira mengklaim kebudayaan kita, yaitu wayang kulit, keris, batik, lagu Rasa Sayange, reog ponorogo dan tari pendet. Yang sekarang akhirnya 6 kebudayaan Indonesia tersebut diakui secara Internasional dan mendapat pengakuan juga oleh UNESCO. Dan semestinya sekarang kita sebagai masyarakat Indonesia mau mempelajari semua budaya bangsa Indonesia, menjaganya agar tidak lagi diambil oleh negara lain dan melestarikannya.

Agar kebudayaan Indonesia tidak diklaim lagi dan juga dikenal oleh negara-negara lain adalah dengan lebih mengenalkan budaya Indonesia pada dunia Internasional , pemerintah yang diwakilkan oleh Kedubes Indonesia melakukan kegiatan pertunjukkan atau festival kebudayaan Indonesia berupa kesenian tari daerah Indonesia dan kebudayaan lainnya yang menjadi ciri khas negara Indonesia. Hasilnya cukup membanggakan karna banyak turis asing yang tertarik untuk mempelajari dan lebih mengenal kebudayaan Indonesia, bukan itu saja banyak turis asing yang mengunjungi Indonesia dan itu akan mendatangkan devisa bagi Indonesia. Untuk itu kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia yang kaya akan kebudayaannya.

Kamis, 14 Januari 2010

Cultural shock

Hanny adalah seorang gadis yang tinggal didaerah pedesaan. Ayahnya adalah seorang pegawai negri, ibunya adalah seorang ibu rumah tangga biasa dan dia mempunyai satu adik laki-laki yang bernama Farhan dan 1 adik perempuan yang bernama Citra. Hanny sangat suka tinggal didesanya karena udaranya yang segar dan orang-orang disekitarnya yang ramah dan sangat sayang padanya. Sekarang Hanny bersekolah di SMAN 2 garut dengan jurusan IPA. Hanny hobi sekali membaca buka karena itu dia termasuk anak yang pintar dan berprestasi disekolahnya. Dia juga mempunya dia sahabat dekatnya dari Sd yang bernama sela dan nurul. Pada sewaktu hari ayahnya mengabarkan sesuatu bahwa mereka sekeluarga akan pindah ke kota Jakarta karena ayahnya mempunyai banyak prestasi. Hanny sedih karena harus meninggalkan desa yang begitu indah, bersih dan orang-orang yang disayanginya. Setelah sudah berada di kota Jakarta, hanny tinggal diwilayah jakarta selatan tepatnya didaerah pasar minggu. Dan dia bersekolah di SMAN 28 Jakarta. Hanny sangat tidak suka tinggal di Jakarta karena udaranya yang kotor, bising, macet dan teman-teman sekolahnya yang kurang ramah.

Manusia dan Penderitaan

Sewaktu saya SMA awal-awal masuk kelas 3 saya menderita jasmani. Rasa sakit, badan tidak enak, pusing, merasa daya tahan tubuh yang lemah dan sedih tidak bisa masuk sekolah untuk pertama kalinya menjadi anak kelas 3 SMA. Pada saat itu dikira hanya sakit deman biasa jadi hanya istirahat dirumah. Dan panasnya tidak turun-turun sampai akhirnya saya dibawa kerumah sakit olah mama dan ternyata saya terkena penyakit deman berdarah dan juga tifus. Dan dokter menyuruh untuk diopname karena itu bukan penyakit biasa tetapi penyakit yang juga bisa membuat orang meninggal dunia. Pertamanya tidak enak sekali dirawat dan sakitnya diinfus. Hampir tiap hari saya harus merasakan suntikan jarum dan makanan rumah sakit yang tidak enak, karena sakit deman berdarah dan tifus tidak boleh makan makanan sembarangan. Jus jambu setiap hari yang membuat enag dan obat-obatan yang pait-pait rasanya itu. Karena sakit jadi lidah rasanya pahit dan nafsu makan yang sedikit karena itulah hemoglobin saya kurang ditambah saya juga terkena tifus dan harus dikasih asupan makanan terus dan itu rasanya tidak enak sekali!. Mama yang tiap hari tidur dirumah sakit untuk jaga saya, rasanya kasihan karena itu akhirnya saya harus mau makan yang banyak supya cepat sembuh. Dan akhirnya saya sembuh, sehat kembali dan boleh pulang kerumah dan bisa makan apa aja juga bisa kembali untuk bersekolah.